edisi.co.id — Dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa, (23/9), di New York, Presiden RI Prabowo Subianto mengajak dunia menggunakan sains dan ilmu pengetahuan untuk mengangkat bukan untuk saling menghancurkan.
"Mari kita teruskan perjalanan besar kemanusiaan, cita-cita tanpa pamrih yang melahirkan PBB. Mari kita gunakan ilmu pengetahuan untuk membangkitkan, bukan menghancurkan. Mari negara-negara yang sedang bangkit membantu yang lain untuk bangkit," kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo pun berharap para pemimpin dunia akan menunjukkan kenegarawanan, kebijaksanaan, kerendahan hati, dan menahan diri serta mengatasi kebencian dan saling curiga.
"Saya yakin para pemimpin peradaban besar dunia baik dari Barat, Timur, Utara, Selatan, Amerika, Eropa, India, Tiongkok, dunia Islam — akan bangkit menjalankan peran historis mereka. Kami berharap para pemimpin dunia akan menunjukkan kenegarawanan, kebijaksanaan, kerendahan hati, dan menahan diri, mengatasi kebencian dan kecurigaan," kata Prabowo.
Ia juga mengapresiasi negara-negara besar yang memilih berpihak pada sisi sejarah yang benar, jalan keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian. Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan.
"Tidak ada satu negara pun yang bisa menindas seluruh keluarga manusia. Sejarah telah menunjukkan bahwa penindasan dan ketidakadilan akan menyatukan umat manusia menjadi kekuatan yang cukup besar untuk mengatasinya," tegas Prabowo.
Artikel Terkait
Transaksi Tembus Rp14,3 Triliun, Wagub Rano: JITEX 2025 Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Global
Fenomena Foto Polaroid AI Bareng Idol, Seru tapi Perlu Jaga Etika
Walikota Depok, Supian Suri Apresiasi Seluruh Wajib Pajak yang taat Membayar Pajak untuk Kota Depok
Prabowo di Sidang Umum PBB: Dunia Harus Tolak Doktrin "Yang Kuat Bisa Berbuat Semaunya"
Prabowo Tuai Apresiasi Pemimpin Dunia Usai Berpidato di Sidang Umum PBB