Menurut Indrawan, hal ini pertanda bahwa masa depan industri hasil tembakau tidak lagi secerah masa lalu.
“Bertahan hanya dengan produk berbasis tembakau adalah strategi yang ketinggalan zaman,” klaimnya.
Kendati demikian, Indrawan menyarankan agar pelaku besar di industri ini mulai mengeksplorasi sektor lain seperti teknologi, kesehatan, atau energi terbarukan yang lebih menjanjikan secara ekonomi maupun sosial.
“Bayangkan jika mereka berinvestasi di sektor kesehatan. Paradoks memang, tapi justru bisa jadi pilar baru yang stabil,” tukasnya.**
Artikel Terkait
Jelang Hari Bela Negara, Forum Pimred Gelar Diklat Nasional dan Malam Apresiasi
Berdayakan Santri, Baznas Gelar Bootcamp Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Industri Kreatif
KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Haji 2024 oleh Travel Ilegal, Uang Dikembalikan Nyaris Rp100 Miliar
4 Poin Kritis Ahli di Praperadilan Nadiem Makarim: Nilai Alat Bukti Dibuat-buat, Rugi Uang Belum Tentu Korupsi
Insiden Ponpes Al Khoziny Buka Permasalahan Izin Bangunan Pesantren di Indonesia, Menteri PU Dan Menag Buka Suara