Viral Menu MBG Depok yang Diduga Minim Gizi Kini Terkuak Inovasi ala SPPG hingga Sidak-sidak BGN

photo author
- Rabu, 8 Oktober 2025 | 20:46 WIB

edisi.co.id - Beredar di media sosial, foto menu santapan makanan bergizi gratis (MBG) yang dikonsumsi anak sekolah di Depok, Jawa Barat.

Dalam unggahan yang dibagikan akun Instagram @depokfeed pada Senin, 6 Oktober 2025, terlihat menu sederhana berisi potongan kentang rebus, wortel, pangsit goreng, saus saset, dan jeruk.

Sekilas tampak seperti makanan ringan, bukan sajian utama yang disebut sebagai makan bergizi gratis yang perlu dipenuhi komposisi standar gizi.

Baca Juga: Kenangan Pahit Timnas Indonesia vs Wasit Ahmad Al Ali usai Kini Kembali Bersua di Jeddah: Jejak Kontroversi dalam Laga Kontra Vietnam

"Menu hari ini, menghadirkan kombinasi yang menarik dan berbeda dari biasanya. Sajian utama ditemani dengan potongan wortel segar, kerupuk renyah, dan saus kentang gurih," demikian tertulis dalam unggahan itu.

"Sebagai penutup, hidangan buah berupa jeruk segar disajikan untuk memberikan sentuhan manis dan segar di akhir santap siang," imbuhnya.

Setelah viral, mencuat narasi-narasi yang menyoroti tampilan menu yang dianggap tidak layak untuk program MBG, hingga sindiran kebijakan menu yang disajikan dari dalam dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Kendati demikian, ternyata ada alasan menarik yang dijelaskan langsung oleh pihak penyedia makanan sekolah alias SPPG Mampang 1, Depok. Begini katanya.

Banyak Tersisa Sampah Makanan

Kepala SPPG Dapur Mampang 1, Mustika akhirnya angkat bicara ihwal menu yang sempat viral di medsos itu.

Mustika menuturkan, menu yang disajikan pihaknya itu bukan tanpa alasan, terlebih ada evaluasi terkait banyak tersisa food wasted atau sampah makanan.

“Kami memilih menggunakan menu itu karena berdasarkan hasil analisis ahli gizi beserta tim koki dan seluruh tim kami," ujar Mustika kepada awak media di Depok, pada Selasa, 7 Oktober 2025.

"Ketika di minggu pertama hari ketiga, tepatnya di hari Rabu itu, banyak tersisa food wasted atau sampah makanan,” sambuhngnya.

Terkait hal itu, keputusan mengganti nasi dengan kentang ternyata lahir dari keprihatinan atas banyaknya makanan yang terbuang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X