PR Daerah dari Menkeu Purbaya, Soroti Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Masih Jawa Sentris

photo author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 21:04 WIB

“Ini Pak Tito yang mesti kita ubah, ini kan Jawa sentris, kalau gini pangsanya tetap aja 56 persen. Coba digeser bertahun-tahun tapi nggak bisa,” tambahnya.

Untuk membuat agar tak selalu Jawa sentris, Purbaya mengingatkan pada daerah lain untuk menggalakkan pertumbuhan atau mendesain perekonomiannya akan berputar dan tubuh lebih cepat.

“Kalau nggak, kita akan seperti ini terus Pak, Jawa sentris. Seolah-olah nanti kalau ada apa-apa, daerah akan protes ke pusat tapi ke depan akan kita usahakan penguatan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa,” paparnya.

Tantang Daerah yang Gantungkan pada Komoditas untuk Lakukan Hal Lain

Masih dalam kesempatan yang sama, Purbaya memberi tantangan pada daerah untuk memperluas gerak pertumbuhan ekonomi.

Mantan Ketua Dewan Komisioner LPS itu menyebut ekonomi Pulau Jawa bergerak di sektor pengolahan dan mencontohkan Sumatera dan Kalimantan yang masih bergantung pada pertanian juga perdagangan.

“Jadi, untuk daerah-daerah yang punya uang banyak karena komoditas, coba mulai pikir pelan-pelan diversifikasi arah yang bukan komoditas saja,” ucap Purbaya.

“Nanti, kalau komoditasnya abis, Anda punya sumber pendapatan baru. Harus berani investasi jangka panjang, kalau punya uang mulai investasi industri dan lain-lain, utamanya sumber daya manusianya,” terangya.

Meski ekonomi daerah harus dikejar pertumbuhannya, Purbaya juga mengingatkan tentang risiko yang harus diantisipasi.

“Oleh karena itu, Pemda perlu terus menstimulasi perekonomian di daerah lewat belanja yang cepat, tepat, dan produktif,” tandasnya.

Laporan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stabil

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil pada 5,12 persen di kuartal II 2025 dan termasuk yang tertinggi di antara negara G20.

Inflasi juga masih terkendali dengan 2,65 persen dan masuk ke dalam barisan negara terendah di G20 yang menunjukkan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Defisit APBN pada 1,56 persen dari PDB, masih jauh di bawah ambang batas aman yakni 3 persen.

Sedangkan neraca perdagangan naik 45,8 persen sepanjang Januari hingga September dan surplus selama 64 bulan berturut-turut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X