Bivitri menambahkan, banyak orang yang tanpa sadar turut memelihara budaya ini dengan sikap tunduk terhadap status sosial.
“Bahkan sebagian dari kita yang pikirannya sudah dirasuki malah jadi menghamba sosok-sosok berstatus, sampai selalu bilang ‘siap’ dan ‘mohon izin’,” ujarnya.
Akar Sejarah dan Pemaknaan Feodalisme
Dalam konteks sejarah, feodalisme awalnya menggambarkan struktur sosial-politik Eropa Barat pada abad pertengahan.
Berdasarkan penafsiran dari Britannica, feodalisme membuat sistem yang menempatkan bangsawan dan penguasa lokal sebagai pemegang kekuasaan mutlak, sementara rakyat kecil hanya menjadi pengikut yang wajib tunduk.
Dalam praktik kehidupan modern, ketika penghormatan berubah menjadi ketakutan atau kepatuhan buta, relasi sosial menjadi timpang dan menghambat kemajuan.
Pada akhirnya, sederet jejak viral praktik feodal yang sempat mengguncang media sosial, hingga kini masih menjadi persoalan klasik yang terus membayangi Tanah Air.***
Artikel Terkait
Tausiyah di Kepulauan Seribu, Ustaz Latief Nurdin Harapkan Lahir dari Pulau Harapan Santri yang Sukses dan Mengabdi Kepada Bangsa
Refleksi Hari Santri 2025: Meneguhkan Peran Santri dari Masa ke Masa di Pesantren Leadership Primago
SERUNI Kabinet Merah Putih Tinjau Layanan Kesehatan dan KB di Kabupaten Bandung
Viral Temuan Air Baku Aqua dari Sumur Bor, Lihat Lagi Skandal Cemaran BPA di Kemasannya yang Dibongkar dr Richard Lee
Curhat Korban Pelecehan Kepala SPPG Arogan di Bekasi: Habis Marah-marah, Dia Minta Maaf Kaya Anak Kecil