Dari Armada Pompa Air Hingga Tebar Garam, Jadi Deret Upaya Jateng Atasi Kepungan Banjir Pantura

photo author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 18:19 WIB

edisi.co.id - Banjir besar yang melanda wilayah Pantura Jawa Tengah (Jateng) merendam sejumlah titik di Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Grobogan.

Terkini, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi memastikan seluruh organisasi perangkat daerah sudah bergerak sejak hari pertama banjir terjadi.

“Kita akan lakukan pantauan terus dengan seluruh OPD serta jajaran di Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Secara tidak langsung provinsi dan kabupaten kota akan kerja sama,” kata Luthfi kepada awak media di Semarang, Jateng, pada Sabtu 25 Oktober 2025.

Baca Juga: Di Balik Adu Argumen Menkeu Purbaya vs Dedi Mulyadi soal APBD di Bank. Ada Kekuatan Lain yang Disorot Helmy Yahya

Luthfi meminta agar seluruh dinas fokus menangani wilayah terdampak. Pemerintah juga menyiapkan langkah-langkah darurat seperti pendirian dapur umum, penambahan pompa penyedot air, serta petugas lalu lintas di jalur tergenang.

“Terkait banjir di Semarang dan Demak, seluruh Organisasi Perangkat Daerah sudah kita turunkan,” ujarnya.

Hujan ekstrem yang mengguyur sejak pertengahan pekan ini, menyebabkan air meluap di sejumlah jalan utama, termasuk jalur Pantura Semarang yang sempat lumpuh.

Berdasarkan laporan Pemprov Jateng pada Sabtu, 25 Oktober 2025, sejumlah kendaraan besar terjebak hingga berjam-jam di tengah genangan. Berikut ini ulasannya.

8 Armada Pompa Air Dikerahkan Siang Malam

Kepala Pusdataru Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro menjelaskan, total 8 armada pompa air dikerahkan untuk mempercepat penurunan permukaan air.

Mesin pompa itu disebut telah beroperasi penuh selama 24 jam dengan kapasitas hingga 1.900 liter air per detik.

“Pompa terpasang di sejumlah titik, satu di Kali Tenggang, dua di Terboyo, dan tiga di Kali Sringin. Dua lainnya akan dipasang di lokasi efektif bekerja sama dengan BBWS,” kata Henggar di Semarang, Jateng, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Henggar memastikan, penyebab utama banjir bukanlah proyek infrastruktur, melainkan curah hujan yang melampaui kapasitas drainase.

“Kami cek, tidak ada kaitan dengan pembangunan tol. Ini karena curah hujan yang begitu tinggi dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X