edisi.co.id - Ekonom Anthony Budiawan mendesak penegak hukum khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera turun tangan dalam polemik Whoosh yang saat ini tengah jadi sorotan.
Aparat penegak hukum, menurut Anthony bertugas untuk membuka transparansi kepada publik tentang siapa pihak yang harus bertanggung jawab dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
“KPK harus menyelidiki bagaimana proses ini semua bisa terjadi dan siapa yang bertanggung jawab,” kata Anthony Budiawan dalam video podcast yang diunggah di kanal YouTube Bambang Widjojanto pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Penyelidikan untuk Mencari Pihak yang Bertanggung Jawab
Anthony lantas menyinggung tentang klaim dari Agus Pambagio mengenai Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan bahwa pengadaan proyek Whoosh adalah keinginan Presiden ke-7 Indonesia itu.
“(Penyelidikan KPK) Apakah benar Pak Jokowi langsung bertanggung jawab atau memang ini ada oknum di bawahnya yang bermain, untuk memberikan kejelasan kepada semuanya,” imbuhnya.
“Apa juga ada selain Jokowi? Apakah Kementerian BUMN pada saat itu yang dianggap sebagai pemilik proyek atau di situ juga ada Luhut?” tambahnya.
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) ini menyebut Luhut yang meski saat itu belum menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi, tapi selalu hadir dalam berbagai kebijakan pemerintah.
Menurutnya, KPK sudah tak bisa main-main lagi karena kasus ini menyangkut 4,5 sampai 7 miliar dolar Amerika sebagai kerugian keuangan negara.
Soroti Pernyataan Luhut soal Whoosh Sebagai ‘Proyek Busuk’
Sorotan juga ditujukan pada pernyataan Luhut mengenai Whoosh yang ia sebut sebagai ‘barang busuk’ saat didatangkan ke Indonesia.
“Di sini kita juga lihat statement Luhut yang sangat menarik, ‘Sewaktu saya menerima proyek ini, proyek ini sudah busuk’ jadi waktu dia pada 2019 dialihkan sebagai Menko Marves, dia bilang proyek ini sudah busuk,” ucap Anthony.
“Pernyataan itu adalah proyek ini sudah bermasalah sewaktu di tahun 2019. Sekarang pertanyaannya, dia mau ke mana? Dia mengatakan ini sudah busuk,” paparnya.
Artikel Terkait
SPBU di Malang Kena Sidak Menyusul Keluhan Masyarakat soal Motor 'Brebet', Bahlil: Kualitas Minyak Sesuai Standar
DKP3 Kota Tangerang Selatan Dukung Penuh Program Kemandirian Pangan Pondok Tahfidz Wadil Quan
Pertemuan Donald Trump dan xi Jinping di Korsel, Penanda Turunnya Tensi Perang Dagang AS vs China?
Ramai Tuntutan Refund Konser Day6, Bos Mecimapro Justru Masuk Bui Gara-Gara Penggelapan Dana Investor Konser TWICE 2023
Viral Oknum Polisi Diduga Lakukan Catcalling ke Wanita di Jakarta, Polda Metro Jaya: Telah Diberi Tindakan Disiplin