Rhenald Kasali Soroti Proyek Meikarta Senilai 278 T yang Kini Terbengkalai, Sebut RI Bisa Contoh Geliat China di 20 Tahun Lalu

photo author
- Kamis, 13 November 2025 | 06:31 WIB

Edisi.co.id - Sejumlah proyek strategis nasional (PSN) di Indonesia menjadi sorotan lantaran kini terancam mangkrak. 

Berdasarkan data yang dihimpun, beberapa proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, MRT Fase II, Kereta Semi Cepat Jakarta–Surabaya, hingga Tol Trans Sumatera tahap II disebut mengalami berbagai hambatan dalam pembangunan di lapangan.

Masalah seperti pembebasan lahan, lemahnya perencanaan, serta kendala pembiayaan disebut menjadi penyebab utama lambatnya penyelesaian proyek. 

Baca Juga: PT Terminal Teluk Lamong Catat Lonjakan Arus Petikemas 6,5% dI Oktober 2025

Selain itu, proyek infrastruktur lain seperti Pelabuhan Ambon, Tol Getaci, Bendungan di Sarolangun Jambi, dan Jalan Akses Ujung Jabung juga mengalami penundaan dan belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian pembangunan.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran publik terhadap efektivitas penggunaan anggaran negara, terutama di tengah beban fiskal yang meningkat.

Terlebih, proyek infrastruktur selama ini disebut menjadi tumpuan utama pemerintah dalam mempercepat pemerataan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.

Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa sempat menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) seharusnya menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan sekadar membiayai proyek fisik.

“Pada dasarnya sama, seluruh APBN, seluruh kegiatan pemerintah, DPR, DPD, tujuannya sama untuk membuat masyarakat kita semua jadi kaya,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI di Senayan, Jakarta, pada Kamis, 6 November 2025.

APBN Harus Jadi Mesin Kesejahteraan

Purbaya menambahkan, keberhasilan ekonomi tidak bisa hanya diukur dari banyaknya proyek besar atau orang kaya baru, melainkan seberapa besar manfaat yang dirasakan masyarakat luas. 

Ia juga menyoroti bahwa mandat Presiden Prabowo menekankan pentingnya ekonomi yang inklusif dan merata.

“Kalau saya sendiri ya sudah kaya, tapi kan sebagian besar masyarakat kita nggak begitu. Itu bukan keberhasilan kalau yang kaya cuma sedikit,” tegasnya.

Menurutnya, infrastruktur tetap penting, namun hasil akhirnya harus mampu mengangkat kesejahteraan rakyat. 

Menkeu Purbaya lantas mengajak seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat untuk bergotong royong menjaga arah pembangunan nasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X