"Waktu zaman Pak Sudirman Said menjabat menteri (ESDM pada 2014-2016) itu kan dibubarkan itu Petral, tahun 2015 banyak kasus sebelum akhirnya dibubarkan jadi itu kan tertahan proses hukumnya," ungkapnya.
Mendengar hal itu, Sudirman Said lalu mengingatkan, sudah ada pejabat Petral yang berstatus tersangka pada masa lalu.
"Termasuk Mantan Dirut Petral nya kan tersangka, tapi kan, tidak ada tindak lanjutnya," ucap Sudirman Said dalam kesempatan yang sama.
Sinyal Keras dari Mahfud MD dan Sudirman Said
Mahfud MD menegaskan pentingnya koordinasi dan keselarasan antarlembaga saat menangani kasus besar seperti ini.
"Saya juga pernah mengatakan cara untuk memberantas korupsi itu dengan cara ikut ikutan kasus itu supaya nantinya dibagi dibagi antara KPK Kejaksaan Agung dan Kepolisian. Jangan bersaing," tegasnya.
Guru Besar Hukum Tata Negara itu lantas menyampaikan pesan tegas, tidak ada pelaku yang benar benar aman meski berlindung pada kekuatan politik tertentu.
"Anda mungkin merasa aman karena punya backing tetapi baiknya demokrasi itu selalu ada sirkulasi kekuasaan, jadi Anda tidak akan pernah aman," sebut Mahfud MD.
Perihal itu, Sudirman Said menegaskan kembali proses pengungkapan kasus ini hanya soal waktu.
"Anda bisa lari tapi suatu saat juga pasti akan ketahuan," imbuhnya.
Jejak Penuturan Sudirman Said soal 'Invisible Hand'
Secara terpisah, dalam siniar YouTube yang sama yang tayang pada 15 Juli 2025 lalu, Sudirman Said menguraikan nama Riza Chalid sudah muncul sejak masa ia menjadi staf ahli Pertamina pada 2008.
Saat itu, Sudirman Said menyebut penguasaan kontrak minyak pernah mencapai 70 persen ke 1 grup bisnis yang diduga dikendalikan Riza.
"Itu tidak mungkin terjadi tanpa intervensi dan memang kemudian terbukti melalui audit investigatif terhadap Petral," sebutnya.
Sudirman Said juga sempat mengungkap, pembubaran Petral tidak otomatis mengakhiri dominasi jaringan tersebut karena sistem masih dikuasai kelompok yang sama.
Artikel Terkait
HKG ke-53, Momen PKK Jabar Teguhkan Komitmen Dukung Jabar Istimewa
Dua Inovasi Lamongan Ditinjau Langsung Tim IGA 2025
Dukung Raperda Penyelenggaraan Kehutanan. DPRD Jatim Tekankan Transparansi dan Keadilan
Siklon Tropis FINA Terbentuk, BMKG Peringatkan Dampak Cuaca Ekstrem di Wilayah Timur Indonesia
PWNU Jabar : Jika Ingin Indonesia Maju, Kemendukbangga Kunci Strategisnya