Sementara itu, Deputi Bidang Geofisika BMKG, Nelly Florida Riama, menjelaskan bahwa workshop ini menekankan pentingnya kolaborasi riset dataran tinggi. Riset ini berfungsi sebagai laboratorium alam untuk mempelajari evolusi Bumi sepanjang waktu dan relevansinya bagi Indonesia.
“Meskipun Indonesia sebagai negara kepulauan tidak terletak di salah satu dataran tinggi utama dunia, kondisi tektonik, iklim, dan atmosfer kita tetap berinteraksi dengan dataran tinggi global. Interaksi ini memengaruhi aspek sosial-budaya dan kesadaran mitigasi bencana komunitas di dalamnya. Oleh karena itu, workshop ini menjadi titik penting bagi negara kita,” kata Nelly.
Selama dua hari, forum ini akan menampilkan sesi ilmiah intensif, mencakup 46 pembicara dari berbagai latar belakang akademik yang terbagi dalam lima sesi utama. Para pakar dan pembicara yang hadir berasal dari berbagai negara seperti China, Jerman, Indonesia, Iran, Jepang, Oman, Pakistan, Inggris, dan Amerika Serikat. Selain itu, lebih dari 60 kontribusi poster penelitian juga dipamerkan, memperkaya wawasan peserta.
“Konferensi ini menjadi titik penting di mana kita dapat memperoleh wawasan tentang kemajuan penelitian dan membangun hubungan profesional yang berharga,” lanjutnya.
Baca Juga: Cloudflare Lakukan Audiensi Virtual dengan Komdigi untuk Bahas Pemenuhan Kewajiban Pendaftaran PSE
Sebagai tindak lanjut, peserta juga akan melakukan kunjungan lapangan ke Jawa Barat pada 27 November untuk mengamati kondisi geologis dan implikasi riset dataran tinggi secara langsung. Workshop ini diselenggarakan selama dua hari 25-26 November 2025 berkat kerja sama dari Institute of Tibetan Plateau-Chinese Academy of Sciences (ITP-CAS), BMKG, dan STMKG. BMKG berharap pertemuan ini akan memperkuat riset dan mitigasi bencana global.
Artikel Terkait
Hujan Ekstrem Landa Sejumlah Daerah, BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Sepekan ke Depan
Antisipasi Risiko Gagal Panen, BMKG Gencarkan Sekolah Lapang Iklim
3 Fakta di Balik Suhu 36 Derajat Panggang Daerah di Jawa hingga Bali, BMKG Bongkar Dampak Berantai Akibat Pancaroba
Siklon Tropis FINA Terbentuk, BMKG Peringatkan Dampak Cuaca Ekstrem di Wilayah Timur Indonesia