Tugimin menuturkan, pada malam itu, Alvaro tak juga pulang.
“Sudah pukul 21.30 WIB. Biasanya dia main bola malam, tapi kok ini enggak pulang?” katanya.
Ia mencari ke masjid, ke rumah teman, namun hasilnya nihil. Ia akhirnya melapor ke Polsek Pesanggrahan, tetapi disarankan menunggu seharian penuh.
“Besoknya saya ke Polsek lagi, lalu diarahkan ke Polres Jakarta Selatan,” jelas Tugiman.
Setelah delapan bulan tanpa jawaban, penemuan kerangka manusia di wilayah sekitar mengarah kuat pada jenazah Alvaro.
Hingga kini, polisi menahan ayah tiri Alvaro untuk pemeriksaan lebih lanjut. Publik menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan forensik yang menjadi kunci mengungkap kasus ini.***
Artikel Terkait
Kemenperin dan UNIDO Finalisasi Indonesia–UNIDO Programme for Country Partnership (IUPCP) 2026–2030
Dukung Pemerataan Ekonomi, Investasi Manufaktur Global Terus Meningkat di Luar Jawa
Kemenperin Gandeng Kemenpora Perkuat Pengembangan Industri Olahraga Nasional
Hadirkan 46 Pakar Dunia, BMKG Bahas Strategi Pengurangan Risiko Bencana Lewat Riset ‘Plateau’
Gubernur Pramono Raih Penghargaan Tokoh Kesetaraan Akses Pendidikan Masyarakat Perkotaan