Beberapa bisnis mungkin pernah mengalami ini, dimana beberapa tim sales memiliki cara yang berbeda dalam menangani prospek. Akibatnya, masing-masing pelanggan mendapatkan pengalaman (customer experience) yang berbeda-beda. Adanya CRM workflow akan membuat bisnis memiliki tahapan penanganan yang seragam.
Fitur yang dapat digunakan untuk standarisasi adalah chatbot dengan aturan triggers and conditions. Hal ini untuk memastikan kualitas layanan yang diberikan terjaga stabil, siapapun yang menangani prospeknya. Bisnis tidak perlu khawatir akan kebutuhan tenaga ahli programmer, karena sudah banyak penyedia yang menyediakan chatbot builder tanpa kode.
Baca Juga: NPURE Gelar National Womens Padel Premiere, Liga Padel Wanita Terbesar di Indonesia
Transparansi data untuk mendukung koordinasi tim
Seringkali tim marketing dan sales saling menyalahkan karena kualitas leads, atau tim customer service tidak tahu apa yang dijanjikan tim sales kepada pelanggan. Masalah tersebut muncul karena masing-masing tim memiliki penyimpanan data sendiri, yang akhirnya menciptakan data silo.
Implementasi CRM workflow mengatasinya dengan menciptakan penyimpanan terintegrasi. Sistem memungkinkan seluruh tim melihat aktivitas penanganan prospek secara real-time. Fitur yang biasa digunakan adalah tampilan pipeline dan dashboard yang bisa diakses dari berbagai perangkat. Bahkan, sebagian penyedia menawarkan workflow otomatis untuk penanganan lead dan pengelolaan tugas.
Penyederhanaan proses dan mengurangi kesalahan manual
Human error adalah hal yang wajar terjadi, tapi jika terlalu sering, tentu akan merugikan bisnis. Lupa mengirim kontrak atau salah mengeja nama di invoice mungkin terlihat sepele, namun bisa membuat bisnis tampak tidak profesional. Implementasi CRM ke dalam workflow memungkinkan bisnis untuk memvalidasi data sebelum masuk ke database. Bisnis dapat menggunakan fitur, seperti duplicate control atau data validation, sehingga proses input data dapat dilakukan secara akurat dan efisien.
Otomatisasi pipeline dan after-sales untuk mendorong konversi
CRM workflow berfungsi sebagai sistem end-to-end untuk mempertahankan pelanggan dan membuatnya menjadi pelanggan loyal. Dengan menjaga efisiensi pipeline penjualan, bisnis dapat mengendalikan pertumbuhan ke depannya. Bisnis dapat melakukan lead management otomatis melalui platform CRM. Salah satunya adalah menggunakan fitur lead scoring, sehingga tim penjualan dapat menangani prospek berdasarkan prioritas tertentu.
Setelah transaksi selesai (after-sales), bisnis dapat mengatur otomatisasi lanjutan dengan menjadwalkan serangkaian pesan otomatis. Pesan tersebut bisa berupa panduan produk (onboarding sequence), peringatan sebelum jatuh tempo langganan, maupun renewal dan upsell yang dapat meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV).
Dampak Bisnis dari Implementasi Workflow CRM
Implementasi CRM workflow adalah investasi strategis. Upaya ini mampu memberikan manfaat yang terukur, berikut ini beberapa dampak CRM terhadap bisnis:
● Meningkatkan konversi penjualan dan CLV, karena follow-up otomatis membuat tim penjualan bekerja secara proaktif, mengurangi kemungkinan peluang yang hilang.
● Skalabilitas kinerja tim, karena workflow otomatis memungkinkan tim untuk mengelola prospek dalam jumlah besar tanpa menambah jumlah personil.
Artikel Terkait
Perusahaan Induk Facebook Berganti Nama Menjadi Meta
Apa Itu AI Meta? Fitur Canggih yang Digandrungi Artis Buat Pamer Ketenaran hingga Beri Keuntungan Buat Content Creator!
Banyak Iklan Judol di Meta Akibat Tak Ada Regulasi Aturan Sosmed dari Pemerintah : Tegur Wadahnya, Tegur Meta!
Modal Minim DeepSeek Tuai Sorotan Mark Zuckerberg hingga Jensen Huang, CEO Meta maupun NVIDIA Itu Penasaran Gegara Model Ini
Update Skandal Grup 'Fantasi Sedarah' di Facebook, Komdigi Telah Hubungi Meta Tuk Hapus 30 Konten Serupa
Anggap Penyebab Demo 25 Agustus di DPR Rusuh karena Banyak Konten Fitnah yang Beredar, Komdigi Bakal Panggil TikTok dan Meta