Kemenhut: Bukan Berasal dari Banjir Sumatera
Secara terpisah, Direktur Penatausahaan Hasil Hutan di Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kemenhut, Ade Mukadi menegaskan kayu-kayu itu bukan berasal dari bencana yang melanda 3 provinsi di Sumatera pada akhir November 2025 lalu.
Ade memastikan, klaim tersebut berdasarkan pemeriksaan Polda Lampung dan Balai PHL Lampung.
"Kayu yang ditemukan di Lampung bukan kayu hanyut akibat banjir di Sumatera," kata Ade Mukadi dalam keterangan resminya, pada Selasa, 9 Desember 2025.
Hanyut saat Kapal Diterpa Badai
Ade menjelaskan, tumpukan kayu dengan stiker Kemenhut yang terdampar di Pesisir Barat itu berasal dari kecelakaan kapal tugboat kayu PT Minas Pagai Lumber.
Menurutnya, perusahaan itu sudah mengantongi izin Menteri Kehutanan atas areal hutan produksi melalui izin SK.550/1995 tanggal 11 Oktober 1995.
Selain itu, PT Minas Pagai Lumber disebut telah dilakukan perpanjangan di tahun 2013 sesuai SK.502/Menhut-II/2013 tanggal 18 Juli 2013.
"Kayu berasal dari kecelakaan kapal tugboat kayu dari PBPH (HPH) PT Minas Pagai Lumber di Mentawai," paparnya.
Ade menjelaskan, mesin kapal yang mengangkut kayu itu mati karena badai pada 6 November 2025.
Hal tersebut membuat banyak potongan kayu dengan stiker kementerian hanyut.
"Mesin tugboat mati dan terkena badai sejak 6 November 2025 sehingga ada banyak kayu yang jatuh dari tagboat tersebut," ucap Ade.
Soal Barcode di Batang-batang Kayu
Di sisi lain, Ade menyoroti barcode di gelondongan kayu itu adalah penanda Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang dicek keabsahan atau asal-usul sumber kayu.
Hal itu, menurutnya penanda di batang-batang kayu gelondongan itu untuk mencegah illegal logging atau penebangan liar.
Artikel Terkait
1ST Nika Fun Relay Swimming Championships Para Master Swimmers Menjadi Inspirasi Kawula Muda Untuk Rajin Berolahraga
PTPN IV Perkuat Pemulihan Warga Lima Puluh Kota Bantuan Gelombang Kedua
Harga Kebutuhan Pokok Naik di Aceh, Gubernur Mualem Minta Mendagri Tegur Pedagang Nakal
Langsung ke Prabowo, Menkes Minta Bangun Dapur Umum Prioritas untuk Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Gubernur Aceh Beri Lampu Hijau untuk Bantuan dari Negara Lain: Mereka Tolong Kita, Masa Dipersulit