Edisi.co.id - Banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Sumatera pada akhir November 2025 lalu masih dalam proses penanggulangan hingga saat ini.
Sejumlah daerah masih kesulitan akses untuk pengiriman bantuan logistik meski telah dua pekan bencana terjadi.
Warga yang terdampak pun harus tinggal di tempat sanak saudara maupun posko pengungsian karena rumahnya habis dihantam derasnya air.
Pascabanjir, air surut meninggalkan sisa lumpur yang mulai mengeras dan menutupi rumah-rumah mereka.
Endapan Lumpur Tinggi Hampir Menyentuh Atap Rumah
Beredar di media sosial video warga di Pidie Jaya, Aceh yang mengunjungi rumahnya usai air surut.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @r.f_95 pada Kamis, 11 Desember 2025 itu tampak seorang wanita yang masuk ke rumahnya sendiri dengan cara bersimpuh.
Pasalnya, endapan lumpur yang terbawa air banjir sudah menutup setengah pintu masuk.
Sedangkan di bagian dalam rumah, ketinggian sebagian lumpur bahkan sudah hampir menutup pintu ruangan lainnya.
Tak hanya di Aceh, kondisi serupa juga terjadi di Sibolga, Sumatera Utara.
Melalui unggahan akun Instagram @hadisitanggang, saat masuk rumah harus merangkak dan ketika di dalam harus merunduk.
“Jadi ini rumah warga yang sudah naik karena timbunan material longsor. Ini tanah sudah keras sekali,” ujar pemilik akun dalam video yang diunggah pada Kamis, 11 Desember 2025.
“Untuk masuk dan keluar rumahnya ini harus seperti ini (merangkak) dan ini belum tahu kita bagaimana menormalisasinya,” lanjutnya.
Kondisi Pascabanjir Menarik Simpati Warganet
Artikel Terkait
Depok Catat Tingkat Kemiskinan Terendah di Jawa Barat
The Western Wall
Jalan Baru Terbuka, BNPB Langsung Pasang Tenda
Iwan Fals Minta Hukum Seberat - beratnya Pembalak Liar
Mahasiswa Pascasarjana Magister Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Angkatan VII Gelar Seminar Hukum