Edisi.co.id - Kombes Pol. Dedy Tabrani dijadwalkan akan dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh di Jakarta, pada Jumat, 12 Desember 2025.
Dalam pelantikan ini, Dedy menggantikan Irjen Pol Marzuki Ali Basyah yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolda Aceh.
Diketahui, Dedy sebelumnya menjabat sebagai Kepala BNNP Kalimantan Tengah. Kabar pelantikan itu dibenarkan oleh Humas BNNP Aceh.
Ia dilantik langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario Seto di Mabes BNN RI.
Berkaca dari hal itu, Dedy sendiri merupakan putra asli Aceh. Ia lahir di Banda Aceh pada 15 Oktober 1976.
Pejabat kepolisian RI itu menuai sejumlah prestasi selama berkarir di instansi kepolisian.
Salah satunya ketika berhasil menembak mati seorang teroris saat menjabat sebagai Kapolsek Metro Menteng, Jakarta. Berikut ini ulasannya.
Profil Kombes Pol Dedy Tabrani
Kombes Pol. Dr. Dedy Tabrani merupakan sosok perwira menengah Polri yang dikenal berprestasi, baik dalam tugas operasional maupun dunia akademik.
Pria kelahiran Banda Aceh, 15 Oktober 1976, itu telah 25 tahun mengabdi di Kepolisian Republik Indonesia dengan sejumlah catatan penting yang mengukuhkan reputasinya sebagai figur berintegritas dan berdedikasi tinggi.
Nama Dedy Tabrani mencuat secara nasional setelah aksi heroiknya dalam peristiwa teror bom Thamrin, Jakarta, pada Kamis, 14 Januari 2016.
Saat itu, ia menjabat Kapolsek Metro Menteng, wilayah yang termasuk dalam area penyerangan.
Dalam baku tembak dengan pelaku teror, Dedy berhasil menembak mati seorang teroris yang terlibat dalam serangkaian ledakan dan penembakan di sekitar Starbucks Coffee, kawasan Sarinah.
Atas keberaniannya, dua pekan kemudian, pada 26 Januari 2016, ia dianugerahi penghargaan pin emas oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta.
Artikel Terkait
Kisah Pengungsi Aceh Tamiang: Uang Tidak Berharga, Makanan yang Penting
Fenomena 'Gunung Menangis' Muncul di Lombok Timur, Air Terjun Dadakan yang Diduga Akibat Maraknya Alih Fungsi Lahan
Akses Masih Terputus, Warga di Bener Meriah Jalan Kaki 3 Jam untuk Mendapat Bantuan Beras
Ribuan Gelondongan Kayu Hanyut pada Kawasan Pesisir Lampung, Diduga Milik Perusahaan dengan Konsesi Hutan Terbesar di Mentawai
FWK desak Pemerintah bentuk Badan Rehabilitasi Bencana Sumbar, Sumut dan Aceh