Rasa sakit fisik akibat medan yang tajam pun seolah mati rasa demi memenuhi kebutuhan perut keluarga yang menunggu.
"Kadang kena duri kaki kami tidak terasa," tutup wanita itu mengakhiri ceritanya.
Perjuangan warga Sibolga ini menjadi potret nyata betapa sulitnya distribusi bantuan di wilayah-wilayah yang terisolasi secara geografis, di mana untuk sepiring nasi saja, nyawa harus menjadi taruhannya.***
Artikel Terkait
Masalah Sampah di Tangerang Selatan Kian Mengkhawatirkan, Ciputat Disebut Masuk Kondisi Darurat
Bikin Haru Relawan, Pengungsi di Aceh Bagikan Makanan dari Dapur Umum: Ini Cara Kami Berterima Kasih
Jembatan Bailey Teupin Mane Mulai Difungsikan, Harapan Baru Akses Distribusi Bantuan ke Bener Meriah
Tak Kuat Pegangan Tali, Momen Dramatis Penyelamatan Warga yang Terseret Arus Banjir di Batang Busuk Padang
Hujan Masih Terus Turun, Akademisi Khawatir Pemulihan Pascabencana Sumatera Butuh Waktu Lama