Edisi.co.id - Upaya pemulihan warga terdampak banjir bandang di Sumatera Utara dan Aceh mulai bergerak ke tahap yang lebih konkret. Sejumlah pemerintah daerah menyampaikan apresiasi atas dukungan percepatan penanganan bencana, khususnya dalam penyediaan lokasi hunian sementara (huntara), yang menjadi kunci relokasi warga dari kawasan rawan banjir.
Di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Aceh Tamiang, kepastian lokasi huntara menguat setelah areal perkebunan milik PTPN disiapkan untuk mendukung relokasi. Langkah ini dinilai membuka jalan bagi percepatan pemindahan warga dari permukiman lama yang rusak berat dan tak lagi layak huni atau bahkan hilang tersapu banjir beserta lumpur.
Respons serupa juga tampak di berbagai wilayah lain terdampak banjir. Sejak akhir November lalu, dukungan logistik, alat berat, hingga penanganan pengungsi menjangkau sedikitnya 15 kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Aceh.
Warga Batang Toru Siap Direlokasi
Di Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, pemerintah daerah menetapkan relokasi sebagai solusi jangka menengah bagi warga yang selama ini bermukim di bantaran Sungai Batang Toru. Kawasan tersebut rusak parah akibat banjir bandang dan dinilai berisiko tinggi jika kembali dihuni.
Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu mengatakan, relokasi akan memanfaatkan lahan perkebunan PTPN IV yang berada di wilayah setempat. Luas lahan yang disiapkan lebih dari lima hektare dan diperkirakan dapat menampung sekitar 227 kepala keluarga.
“Insya Allah akan segera dibangun hunian bagi warga di daerah aliran Sungai Batang Toru yang sudah tidak layak lagi dihuni. Kami berharap proses administrasi dan teknis bisa berjalan cepat karena kebutuhan warga sangat mendesak,” ujar Gus Irawan saat meninjau lokasi.
Ia juga mengapresiasi langkah cepat PTPN IV yang, sambil menunggu pembangunan huntara, meminjamkan rumah karyawan yang kosong untuk ditempati sementara oleh warga terdampak.
Baca Juga: Lonjakan Penumpang Nataru, Daop 6 Yogyakarta Masih Siapkan 127.350 Tiket hingga 4 Januari 2026
Apresiasi dari Aceh Tamiang
Apresiasi serupa disampaikan Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi. Menurut dia, koordinasi antara pemerintah daerah dan sejumlah pihak, termasuk perusahaan perkebunan negara, membuat distribusi bantuan pada masa tanggap darurat relatif berjalan lancar.
“PTPN IV termasuk yang paling awal masuk membantu masyarakat kami di Aceh Tamiang. Mereka bergerak cepat meskipun akses ke lokasi terdampak cukup sulit,” kata Armia.
Ia berharap pola kerja sama lintas lembaga ini dapat terus diperkuat hingga tahap pemulihan pascabencana benar-benar tuntas.
Permintaan Pemkab Tamiang atas sebidang lahan yang dikelola oleh Regional VI PTPN IV, yang merupakan aset PTPN I, mendapat dukungan dari Danantara dan PTPN.
Artikel Terkait
Ustadz Maulana Ramaikan Acara Virtue PTPN IV PalmCo: Doakan Perusahaan Maju dan Produktivitas Meningkat Drastis
Cegah Degradasi Lingkungan, PTPN IV PalmCo Intensifkan Penanaman Pohon di 12 Provinsi
Saat Jaringan Terputus, Akses Komunikasi Darurat PTPN IV Jadi Penyangga Harapan Warga Langsa
PTPN IV Dirikan Dapur Umum di Indra Makmu, Warga Terisolasi Banjir Terima Pasokan Makanan
PTPN IV PalmCo Jadi yang Tercepat Bantu Korban Banjir, Bupati: ‘Mereka Masuk Paling Awal
PTPN IV Perkuat Pemulihan Warga Lima Puluh Kota Bantuan Gelombang Kedua