Ia menyadari bahwa bahaya seperti longsor susulan atau medan yang licin bisa saja mengancam keselamatannya di tengah jalan.
"Doakan semoga perjalanan kami aman-aman, tidak ada bahaya," pungkasnya.
Kisah ini menjadi pengingat nyata betapa sulitnya distribusi bantuan di wilayah terpencil pascabencana, di mana satu paket sembako harus dibayar dengan keringat dan perjalanan kaki selama berjam-jam.***
Artikel Terkait
Kisah Warga Aceh Tamiang Makan Dua Butir Telur Dibagi untuk 23 Orang: Untuk Rasa Aja, Nikmat Itu
Dukung The Jakmania,:Gubernur Pramono Berharap Persija Kembali Juara
Kemkomdigi Tindak Delapan Aplikasi Diduga Menyalahgunakan Data Nasabah Pembiayaan
Mulai Masuk Fase Awal Recovery, Pemerintah Kebut Pemulihan Pascabencana Sumatra
Menko PMK: Penanganan Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Tunjukkan Kemajuan Signifikan