Edisi.co.id - Saya berprasangka baik ( husnudzon ) terhadap apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati terkait dengan pernyataan beliau tentang ibu-ibu pengajian. Hal tersebut dikemukakan oleh Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi
"Maksudnya beliau bukan melarang atau tidak senang dengan kegiatan pengajian tersebut, tetapi sebaiknya dalam mengatur waktunya harus lebih proporsional," terang Zainut, (Rabu 22/2/2023)
Lebih lanjut Zainut menambahkan, sehingga tugas utama sebagai seorang ibu yaitu merawat, membimbing dan mendidik anak bisa lebih maksimal. Jadi inti pesan yang beliau sampaikan adalah terkait dengan pengaturan waktu, bukan pada larangan mengikuti pengajian.
"Meskipun mengikuti pengajian itu baik, namun harus tetap diatur waktunya, tidak boleh meninggalkan kewajiban yang lainnya. Seperti mengurus rumah tangga, mendidik anak, dan mengerjakan tugas dan kewajiban lainnya," imbuhnya
Baca Juga: Pendataan Memang Bukan Pendaftaran
Apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati harusnya dipandang sebagai sebuah kritik yang konstruktif, dan bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap praktik pengajian yang selama ini berlangsung.
"Dalam praktiknya, memang ada sebagian dari ibu-ibu yang sangat aktif mengikuti kegiatan pengajian. Ada yang seminggu 2 kali, ada yang 3 kali, ada yang 4 kali bahkan ada yang setiap hari, pagi dan sore. Karena biasanya jadwal pengajian itu bergiliran berdasarkan zonasi tempat (masjid, mushola) atau kelompok (jam'iyyah) majelis taklimnya," tutur Zainut
Disisi lain kita sedang dihadapkan pada situasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan. Masalah tingginya angka stunting, maraknya kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, seks bebas, penyalah gunaan obat terlarang/narkoba oleh remaja, kekerasan dalam rumah tangga dan masalah sosial lainnya.
Baca Juga: Ini Komentar Oma Gala tentang Putusnya Hubunga Fuji dan Thoriq Halilintar
"Jadi menurut saya dalam konteks seperti itu Ibu Mega menyampaikan pidatonya. Sehingga penyikapanya perlu lebih proporsional dan kontekstual, bukan dijadikan polemik yang berkepanjangan" pungkasnya
Artikel Terkait
Zainut Tauhid Sa'adi: Gema Takbir Harus Tetap Dikumandangkan di Masjid-Masjid atau Mushalla
Zainut Tauhid: Islam Wasathiyah Mendukung Kehidupan Beragama yang sehat, Harmonis dan Rukun
Zainut Tauhid: SKB Tiga Menteri Mempertegas Jaminan Hak Kebebasan Beragama
Zainut Tauhid Sa’adi: Orang Betawi Pilarnya Masyarakat Religius Jakarta dan Indonesia
Zainut Tauhid Sa'adi: Penceramah jangan Masuki Pembahasan Masalah Khilafiyah
Zainut Tauhid Sa'adi : Pengusaha agar Mengindahkan Kesakralan Agama
Zainut Tauhid Sa'adi: Isu Fanatisme Kelompok di Tahun Politik Perlu Diantisipasi