Edisi.co.id - Studi terbaru mengungkap bahwa Venus, Planet tetangga Bumi yang dianggap cerah dan indah, sebenarnya merupakan dunia yang tidak ramah bagi kehidupan manusia.
Planet tersebut memiliki atmosfer yang sangat beracun dan panas, sehingga tidak dapat dihuni.
Namun, meskipun Venus sangat berbeda dengan Bumi, kedua Planet tersebut memiliki beberapa kesamaan mencolok seperti ukuran, massa, dan komposisi yang mirip.
Hal ini mendorong para ilmuwan Planet untuk meneliti apakah Venus pernah bisa dihuni.
Alexandra Warren dan Edwin Kite dari Universitas Chicago melakukan penelitian dan memodelkan sejarah atmosfer Venus untuk menentukan tingkat dan mekanisme kehilangan oksigen.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa jika Venus pernah memiliki kondisi yang dapat dihuni dan air cair di permukaannya, itu terjadi sangat lama waktu yang lalu dan hanya berlangsung sebentar sebelum Planet tersebut berubah menjadi dunia yang kering dan gersang seperti sekarang.
Baca Juga: Paus Fin dengan Skoliosis Parah Terlihat di Perairan Valencia, Spanyol: Simak Selengkapnya
Atmosfer Venus terdiri dari 96 persen karbon dioksida dan 3 persen nitrogen, dengan sedikit kandungan gas lain seperti sulfur dioksida.
Atmosfernya sangat tebal dan diterpa angin yang kuat dan hujan asam sulfat. Venus memiliki suhu permukaan yang paling panas di antara Planet lain di Tata Surya, dengan rata-rata 464 derajat Celsius.
Para ilmuwan Planet ingin memahami sejarah Venus untuk mengetahui bagaimana dan mengapa Planet tersebut berada pada kondisi seperti sekarang.
Karena Venus sangat mirip dengan Bumi, memahami sejarahnya dapat membantu kita memperkirakan seberapa mungkin Planet asal kita akan mengalami jalur yang sama.
Kurangnya oksigen di atmosfer Venus merupakan hal yang membingungkan bagi para ilmuwan. Jika Planet tersebut pernah memiliki samudra yang cair, air tersebut seharusnya menghasilkan oksigen.
Namun, Warren dan Kite menemukan bahwa oksigen mungkin telah hilang pada saat itu.
