Edisi.co.id-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki mandat untuk mengelola program pemerintah di bidang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting.
Berbagai inovasi harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja ASN di lingkungan BKKBN agar target kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal.
BKKBN Jawa Barat sebagai pengelola Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia itu menyadari bahwa untuk mencapai target yang telah ditetapkan perlu kerjasama yang erat antara seluruh komponen yang ada di lingkungan BKKBN, khususnya tenaga lini lapangan yang terdiri dari Penyuluh KB/PLKB dan Satgas Stunting.
Hal ini disampaikan oleh PLT.Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat di sela-sela acara Konsolidasi Petugas Lini Lapangan dan Satgas Stunting yang berlangsung selama 3 hari (12-14/5/2023) di Kebon Pines, Cikole, Lembang, Jawa Barat.
"Tantangan BKKBN Jawa Barat saat ini sangat komplek. Kita harus mempertahankan TFR (Total Fertility Rate) di angka 2,1% dan penurunan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024," ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, BKKBN Jawa Barat mengembangkan metode mentoring dan choacing bagi tenaga lini lapangan dan Satgas Stunting.
Seluruh pejabat madya dan staf di BKKBN ditugaskan untuk menjadi mentor dan choach bagi PKB/PLKB dan Satgas Stunting.
"Pejabat fungsional Madya bertanggung jawab sebagai mentor untuk beberapa kabupaten/kota. Sedangkan pejabat fungsional muda, pertama, dan pelaksana sebagai choach bagi beberapa kecamatan. Mereka bertanggung jawab terhadap 2-3 kecamatan," tutur Dadi.
Melalui mentoring dan choaching ini, diharapkan target kinerja petugas lini lapangan yang telah ditandatangani dalam dokumen perjanjian kinerja (Perkin) dapat tercapai.
"Choach nanti dapat memantau kinerja petugas lini lapangan melalui aplikasi lini lapangan seperti newsiga, website kampung KB, dan lainnya. Jadi semuanya berbasiskan data," tukas doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta ini.
Melalui mentor dan choach, petugas lini lapangan dapat berkonsultasi, berdiskusi dan berdialog bagaimana agar capaian di program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting meningkat.
"Melalui metode mentoring dan choacing ini akan terjadi dialog antara choach dan petugas lini lapangan agar target dan sasaran tercapai. Selain itu juga dapat sebagai wadah problem solving bagi setiap permasalahan yang muncul," ujarnya.
Dadi berharap, program ini bisa berjalan dengan baik sehingga kinerja BKKBN Jawa Barat dapat meningkat secara keseluruhan.
"Kita juga akan koordinasikan metode ini dengan OPD kabupaten/kota sehingga dapat sinergis saat diimplementasikan di lapangan sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian kerjasama (PKS) antara BKKBN Jawa Barat dengan OPD kabupaten/kota.
Kepala BKKBN Jawa Barat sebagai atasan langsung PKB/PLKB dan OPD kabupaten/kota bertugas dalam pendayagunaan," pungkasnya./Naz
Artikel Terkait
Anas Urbaningrum antar Putrinya Donor Darah di PMI Jakut
Polsek Kepulauan Seribu Selatan Jaga Kondusifitas Kamtibmas Pulau Pari Melalui Patroli
Patroli Dialogis Polsek Kepulauan Seribu Utara Himbau Warga Tangkal Hoax
Patroli Polair Kepulauan Seribu Rutin Pantau Perairan Kepulauan Seribu
Bhabinkamtibmas Pulau Pari Sambangi Tokoh Agama Berikan Himbauan Kamtibmas