Edisi.co.id, Palembang - “Tiada perjuangan tanpa pengorbanan,” begitulah ucapan pertama saat bertemu dokter muda Alex Leo Saputra.
Dokter muda kelahiran Desa Tempirai, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, memulai perjalanan untuk menjadi seorang dokter berkat sebuah penjuangan yang panjang. Ia sebelumnya tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang dokter.
Pemuda kelahiran 1995 itu menyelesaikan pendidikan jenjang menengah atas di taman SMA LTI IGM pada tahun 2016. Usai lulus SMA tersebut, ia pertama bercita-cita untuk menjadi Polisi, namun cita-cita itu kandas karena tidak lolos seleksi untuk menjadi seorang anggota kepolisian.
Baca Juga: Amankan Aset dan Percepat Sertifikasi Aset Jamiyyah, Persis Teken MoU Dengan Menteri ATR-BPN
Berbekal kegagalan dan semangat orangtua yang tinggi untuk menghantarkan kesuksesan anak-anaknya, Dokter muda berlatar belakang anak petani ini, mulai mendaftarkan diri ke Univeritas Malahayati Bandar Lampung, dengan tekad yang kuat. Tekad dan semangat yang tinggi akhirnya ia diterima di kampus tersebut.
“Dari kegagalan itu membuat saya bangkit untuk berjuang lagi mewujudkan cita-cita. Selain itu, melihat kondisi ayah begitu sudah tua dan kerja keras untuk menghantarkan anaknya mewujudkan cita-cita, lalu saya mendaftarkan di Universitas Malahayati yang ada di Bandar Lampung,” ujar dr Alex Leo Saputra, saat menyampaikan cerita ia masuk di jurusan kedokteran pada 2016 lalu, Selasa (23/5/2023).
Perjalan menempuh pendidikan kedokteran, tidak selalu berjalan mulus. Ia mendapatkan cobaan pada saat semester tiga orangtuanya laki-laki bernama Hoirul Dero mengidam penyakit kanker leukimia. Hal tersebut membuat ia bersedih.
Meski begitu, ia tidak putus asa. Kerja keras agar mimpinya cepat terwujud untuk membahagikan ayah dan ibunya, ketika selesai menjalankan pendidikan dr. Leo, berangkat ke Medan di salah satu RS Umum Haji Medan di Provinsi Sumatera Utara, untuk menjalankan coas.
Tak lama ia di Medan, cobaan terus berdatangan. Ia mendapatan kabar dari keluarga jika ayahnya berada di ruangan ICU, ketika mendegar kabar ia pun langsung pulang ke Palembang.
“Sampai di palembang satu malam menjaga ayah di ruang ICU malam itu ayah pergi untuk selamanya. Dari cobaan terberat yang saya alami, ada satu pesan ayah. Selesaikan pendidikannya jika ingin melihat ayah dan ibu bahagia,” ujar dr Leo.
Baca Juga: Refleksi Imajiner Surya Paloh : Don’t Cry for Me Indonesia
Dari pesan tersebut, dr. Leo berjuang kembali pulang ke Medan menyelesaikan pendidikan profisinya dengan hati yang hancur dan sedih. Namun hal tersebut enggan dibawa berlarut-larut, pada hari Selasa 23 Mei 2023 ia di sumpah menjadi dokter.
Artikel Terkait
Tari Lading dan Kampung Inggris Tempirai Raih Penghargaan dari API Awards 2023