Kontroversi Pesantren Al Zaytun, Dirjen HAM Imbau Publik Perhatikan Hak Anak

photo author
- Sabtu, 15 Juli 2023 | 12:38 WIB
Solatt berjemaah dipondok pesantren Al Zaytun
Solatt berjemaah dipondok pesantren Al Zaytun

Edisi.co.id - Rencana pembinaan oleh Kementerian Agama terhadap Al-Zaytun sebagaimana yang diutarakan Menkopolhukam merupakan solusi yang lebih baik dan tepat. Hal tersebut dikemukakan Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra.

“Terlepas dari kontroversi yang tengah ramai dibincangkan publik, kita jangan sampai melupakan hak asasi anak-anak yang menjadi santri di Al-Zaytun utamanya mengenai hak atas Pendidikan,” terang Dhahana.

Dhahana menjelaskan, merujuk kepada Pasal 31 Ayat 3 UUD RI 1945, pemerintah wajib mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta akhlak mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Langkah pemerintah dalam menyikapi hak atas pendidikan bagi para santri Al-Zaytun juga sejalan dengan semangat di dalam Konvensi Hak Anak.

Baca Juga: Satuan Polair Polres Kepulauan Seribu Melaksanakan Patroli Laut Malam di Perairan Pulau Bidadari

"Sebagai negara pihak dalam konvensi hak anak, pemerintah menjadikan kepentingan terbaik bagi anak sebagai pertimbangan utama. Kepentingan terbaik bagi anak juga mesti kita terapkan dalam menentukan nasib anak-anak yang menjadi santri di Al-Zaytun," terang Dhahana

Kendati demikian, Dhahana menyatakan pengelolaan Al-Zaytun bukan artinya tidak memiliki masalah. Persoalan keterbukaan kepada publik dinilai perlu menjadi catatan serius bagi pengelola Al-Zaytun.

"Setelah menghadapi polemik ini, kami berharap ke depan pengelolaan Al-Zaytun mesti lebih transparan kepada publik. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu," ujar Dhahana.

Direktur Jenderal HAM optimis pembinaan Kementerian Agama terhadap Al-Zaytun akan memiliki dampak positif bagi keberlangsungan dan kesejahteraan para santri.

Baca Juga: Polsek Kepulauan Seribu Selatan Gelar Patroli Malam Dialogis

"Kami yakin Bapak Menkopolhukam maupun Bapak Menteri Agama mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak-anak sebagai pertimbangan untuk tidak menutup Al￾Zaytun. Terlebih, kita ketahui bersama Hari Anak Nasional ini ada pada bulan Juli,"  pungkas Dhahana.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X