berita

Program Wakaf Produktif Dompet Dhuafa, Membersamai Petani Budi Daya Lidah Buaya di Desa Salaman Magelang

Minggu, 12 November 2023 | 20:55 WIB
Program Wakaf Produktif Dompet Dhuafa Budi Daya Lidah Buaya di Desa Salaman Magelang

Edisi.co.id - Dompet Dhuafa (DD) terus meningkatkan Program Wakaf Produktif. Program Wakaf Produktif terbukti mampu memberdayakan penerima manfaat, sehingga taraf ekonomi penerima manfaat meningkat.

Seperti yang dilakukan oleh penerima manfaat di Desa Salaman Magaleng. DD melakukan pemberdayaan ekonomi dengan melakukan kerjasama bersama masyarakat setempat mengusahakan budi daya  Lidah Buaya (Aleovera)

Imam Hidayat Supervisi Ekonomi DD mengatakan awalnya warga di Desa Salaman, Magelang ini  mayoritas adalah petani bibit.

"Penerima manfaat yang kita pilih adalah petani yang punya kempauan bertani, nah ini yang kita namakan Lokal Hero. Kita pilih Sudrajat karena sebelumnya beliau petani bibit pepaya," ujar Imam, Kamis (8/11/2023).

Baca Juga: Suami Karina Coser Cosplayer China Tewas Terseret Ombak di Bali

Imam menambahakan, kita pilih Lidah Buaya karena pohon ini mempunya daya tahan yang kuat. Tahan terhadap penyakit tanaman.

"Selain itu  budi daya lidah buaya (aloevera) ini mempunyai prospek pasar yang terbuka dan sangat luas," imbuhnya.

"Awalnya budi daya Lidah Buaya kita laksanakan di Gunung Kidul. Seiring waktu petani di Gunung Kidul kewalahan menerima order dari pasar sehingga kita coba melakukan ekspansi di Desa Salaman ini," tutur Imam

Banyak produk turunan dari Lidah Buaya, seperti minuman segar, kosmetik panganan, dan lain-lain.

 "Lidah buaya hanya membutuhkan waktu tanam tujuh bulan dari masa pembibitan, untuk memasuki masa panen. Setelah tujuh bulan, panen bisa dilakukan sekurangnya dua kali dalam satu bulan," jelas Imam.

Lebih lanjut, Imam menyebut budidaya lidah buaya ini diprediksi bisa menghasilkan Rp1,8 juta per 100 meter persegi jika tidak banyak mengalami hambatan. Jika terdapat 600 meter persegi, maka setiap bulan atau dua kali panen bisa menghasilkan Rp10,8 juta. 

Baca Juga: Kronologi Seseorang Ibu di Daerah Depok Menjual Anaknya Karena Pinjol Rp 100 Juta

"Hasil panen yang didapatkan tersebut akan dibagi dua. Sebanyak 60 persen keuntungan untuk local hero, sedangkan 40 persen lagi untuk biaya perawatan budi daya lidah buaya," ujar Imam.

Untuk profit, lanjut Imam,  kita bagi hasil, tapi bukan ke kembali ke Dompet Dhuafa, tapi kembali ke masyarakat untuk pengelola lahan budidaya lidah buaya ini

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB