Edisi.co.id-Sejak peluncuran awal Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014 silam, BPJS Kesehatan sudah banyak memberikan inovasi yang dilakukan untuk memudahkan peserta JKN dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Salah satunya dengan aplikasi Mobile JKN yang telah menawarkan berbagai manfaat bagi penggunanya. Inovasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Muhammad Furqan (28), peserta JKN yang terdaftar sebagai Pekerja Penerima Upah (PPU) swasta. Sebagai peserta dari kalangan milenial, Furqan merasakan begitu banyak kemudahan saat mengakses pelayanan JKN.
“Saya memilih Program JKN sebagai jaminan kesehatan yang dapat saya andalkan. Selain karena memang fasilitas yang diberikan oleh perusahaan untuk saya, manfaat yang saya rasakan juga banyak serta kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan untuk saya sebagai peserta Program JKN. Saya ini tipikal orang yang tidak suka terlalu banyak kartu didalam dompet, dengan adanya Mobile JKN saya bisa memanfaatkan fitur kartu KIS digital yang ada pada aplikasi sehingga tidak perlu khawatir kalau kartu tertinggal atau hilang,” jelasnya.
Furqan juga menjelaskan Program JKN ini sangat penting, karena merupakan jaminan kesehatan yang dikelola oleh pemerintah. Dan juga memberikan manfaat kesehatan mendasar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga Furqan merasa tidak perlu merasa was-was atau khawatir lagi jika sakit dan membutuhkan biaya yang cukup besar karena sudah memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah ini.
“Sangat penting sekali untuk kita terdaftar sebagai peserta JKN, bayangkan berapa dana yang akan kita keluarkan apabila kita tidak memiliki jaminan kesehatan. Salah satu bentuk dari kewaspadaan dengan menjadi peserta JKN ini, hanya di potong 1% dari besaran gaji saya tiap bulannya tapi manfaat yang saya rasakan begitu banyak menurut saya sangat worth it,” kata Furqan kepada Tim Jamkesnews saat ditemui.
Lebih lanjut, Furqan juga menceritakan pengalamannya saat baru pindah dari kampung halamannya. Sebagai anak rantau, tentunya sangat penting untuk merubah beberapa data administrasi salah satunya penggantian Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pada kepesertaan JKN miliknya. Furqan sudah membayangkan bagaimana ramainya antrean saat akan mengurus perpindahan FKTP sesuai domisilinya saat ini. Namun setelah mengenal aplikasi Mobile JKN semua proses perubahan data menjadi lebih mudah karena peserta sudah bisa mendapatkan langsung pelayanan administrasi dalam satu genggaman.
“Sebelum saya kenal dengan aplikasi Mobile JKN, rasanya malas untuk mengurus administrasi langsung ke kantor BPJS Kesehatan. Dapat izin untuk cuti pasti susah dan saya sering dengar belum tentu selesai dalam sehari, paranoid jadinya. Ternyata itu semua cuma dongeng dari orang-orang yang belum update info terbaru tentang Program JKN. Setelah download aplikasi ini, perubahan faskes hanya butuh waktu 3 detik saja tanpa perlu cuti atau datang ke kantor BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Furqan berharap agar kemudahan-kemudahan yang telah disuguhkan dapat dipahami oleh seluruh masyarakat, sehingga masyarakat juga dapat secara nyata merasakan kemudahan layanan yang berujung pada peningkatan kepuasan terhadap layanan yang diberikan, baik layanan administrasi maupun layanan kesehatan. Tidak lupa Furqan juga mengimbau kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN, untuk segera mendaftarkan diri beserta keluarganya.
“Jangan ragu untuk menjadi peserta JKN, karena kita harus sedia payung sebelum hujan. Biaya pelayanan kesehatan itu sangat mahal, dengan harga kebutuhan yang semakin meningkat jangan sampai kita menambah beban untuk memikirkan biaya yang harus dikeluarkan saat kita dalam kondisi sakit. Kalau memang nantinya kita selalu sehat, ya bersyukur, artinya kita bisa membantu peserta JKN lain yang membutuhkan biaya berobat melalui iuran yang kita bayarkan,” tutup Furqan.***