Edisi.co.id-Memasuki usia senja hampir 70 tahun, Endang Setiawati memang sudah tak memiliki fisik yang tidak lagi sekuat dahulu. Meskipun hari-harinya ia masih saja melakukan aktivitas dan hobi yang bisa dikatakan sebenarnya ia tak kuat lagi untuk melakukannya. Tetapi karena memang sudah terbiasa bekerja, hingga memasuki usia pensiunnya pun ia tetap mau mempunyai aktivitas untuk mengisi hari-harinya setelah pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Saya adalah orang yang tidak bisa diam sejak dahulu, sehingga setelah memasuki usia pensiun pun saya masih melakukan hobi-hobi saya seperti memelihara tanaman dan burung. Setiap hari saya menyiram tanaman dan memberi makan burung yang saya pelihara, dan itu saya lakukan sendiri karena memang saya lebih suka mengurusnya sendiri bukan orang lain,” ujar Endang yang ditemui Tim Jamkesnews di rumah sakit.
Hingga pada beberapa hari lalu, Endang mengalami sakit pinggang yang luar biasa setelah membersihkan dan memberi makan burung-burung peliharaannya. Pinggangnya sangat nyeri hingga ia demam dan tidak bisa duduk serta berjalan seperti biasanya. Hingga pada akhirnya mengharuskannya berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar menggunakan Kartu JKN yang dimilikinya.
Baca Juga: Furqan Andalkan Mobile JKN untuk Akses Layanan Kesehatan JKN
“Saya diantar anak saya datang ke FKTP, dan karena sakitnya itu harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis penyakit dalam, akhirnya saya dirujuk ke rumah sakit terdekat. Saat di FKTP pun saya hanya menunjukkan Kartu JKN digital karena saya lupa menyimpan kartunya dimana, untungnya waktu itu anak saya sempat menginstall Mobile JKN di handphone, sehingga bisa digunakan,” ujar Endang.
Endang mengatakan bahwa proses berobat di FKTP hingga ia dirujuk ke rumah sakit sangatlah mudah, tidak ada kesulitan yang ia temui. Disaat berobat di Poli Penyakit Dalam pun, ia juga langsung direkomendasikan oleh dokter untuk dirawat setelah sebelumnya harus melakukan pemeriksaan labolatorium dan rontgen. Pelayanan yang diberikan kepadanya oleh dokter maupun perawatnya sangat baik.
“Sebelum saya dirawat, oleh dokternya saya disuruh melakukan rontgen dan pemeriksaan darah untuk melihat kondisi tubuh saya bagian dalam. Kata dokter ditakutkan saya terkena pneumonia ataupun ada gejala sakit ginjal dan lainnya. Meskipun ternyata hasil tesnya bagus dan tidak ada penyakit dalam yang serius, saya disuruh melakukan rehabilitasi medik untuk menghindari adanya otot yang tertarik,” cerita Endang.
Endang sangat bersyukur segala biaya pengobatan dan tes yang ia lakukan ditanggung biayanya oleh JKN. Karena sebagai seorang pensiunan, meskipun ia masih mempunyai penghasilan setiap bulan, tapi tidak ada alokasi khusus yang ia simpan untuk biaya kesehatannya. Dan ia juga tidak mau menyusahkan anak-
anaknya, sehingga sangat terbantu oleh adanya jaminan kesehatan yang ia miliki sejak dikelola oleh PT Askes yang kini berganti menjadi BPJS Kesehatan.
“Jaminan kesehatan sangat penting untuk dimiliki, apalagi bagi orang yang sudah memasuki usia tua seperti saya ini. Ada saja penyakit yang bisa diderita diusia sekarang ini, karena fisik kita sudah tidak sekuat dulu lagi. JKN ini sangat membantu orang-orang yang bisa kapan saja terkena penyakit, apalagi bagi orang yang memang tidak menyisihkan uang untuk pembiayaan kesehatan. Beruntung sebagai seorang pensiunan PNS saya masih memiliki JKN,” ujar Endang.
Endang juga bercerita bahwa meskipun harus melalui prosedur yang agak panjang harus ke FKTP dulu baru dirujuk ke rumah sakit, Endang menyadari bahwa manfaat yang dirasakan sebanding dengan apa yang harus dilalui. Sehingga apabila tidak mengikuti prosedur dari awal, pasti akan sulit kedepannya. Untuk itu baiknya semua peserta JKN mengikuti prosedur yang ada agar menerima manfaat JKN dengan maksimal.