Edisi.co.id, Yogyakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama keluarga menggunakan hak pilih sebagai warga negara Indonesia. Haedar dan keluarga memberikan hak suaranya di TPS 12 Jalan Sunan Kudus, Kampung Rukeman, Peleman, Rabu (14/2/2024).
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, Haedar menyampaikan apresiasi yang tingggi kepada petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap para petugas TPS di seluruh Indonesia dan mancanegara bersama perangkatnya,” kata Haedra ditulis di akun Instagram @haedarnashirofficial, Rabu (13/2).
Haedar pun menambahkan, khususnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang telah menjalankan tugas dengan baik dan tertib.
"Ini adalah suara rakyat yang tulus datang ke TPS dan yakin masyarakat memilih dengan hati dan pilihan yang rasional,” tambah dia.
Haedar berharap, proses penghitungan sampai tuntas nanti dapat berjalan baik sesuai dengan aturan dan tidak ada kekeliruan, kesalahan dan sesuai dengan azas luber jurdil bermartabat dan beretika luhur serta menjaga prinsip aturan konstitusi.
Baca Juga: Tidak Benar ada Mobilisasi Taruna STIN Pada Pemilu 2024, Murni Untuk Gunakan Hak Pilih
“Semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, satria, sikap kenegarawanan dengan semangat berbangsa dan bernegara yang positif,” ucap Haedar.
ia pun mengimbau, bilamana ada persengketaan Pemilu, entah karena penyimpangan yang tidak disengaja, atau penyimpangan yang tidak sesuai dengan ketentuan maka pakai prinsip hukum dengan koridor yang berlaku.
“Dan diharapkan KPU, Bawaslu dan MK dan seluruh institusi yang memproses hal-hal yang bersifat sengketa Pemilu dapat diselesaikan dengan aturan yang berlaku,” paparnya.
Baca Juga: Dubes Hingga PPLN Bantah Keterlibatan Intelijen Dalam Pemilu RI di Malaysia
Menurutnya, penyelesaiannya pun harus akuntabel, terbuka, sehingga nanti hasilnya memuaskan semua pihak, karena sengketa diselesaikan secara hukum dan transparan.
Untuk menjaga persatuan, jika ada retak di tubuh bangsa ini karena Pemilu, ada rekonsiliasi. Kuncinya di para tokoh dan elit yang harus menjadi teladan untuk merekatkan kembali dari gesekan.
Baca Juga: Datang ke TPS dan Jangan Golput! Ketua PERSIS Jabar Ustaz Iman: Tanya Hati Kita, Pilih Calon Yang Kita Nilai Baik
“Seluruh masyarakat, dan media massa harus menciptakan harmoni kembali pasca Pemilu, karena terlalu mahal harganya karena Pemilu menjadi retak antar anak bangsa,” pungkasnya.