berita

Supir Ambulans Sinergi Foundation: Dedikasi untuk Umat dari Sapuan Sapu ke Roda Ambulans

Sabtu, 15 Juni 2024 | 13:09 WIB
Supir Ambulans Sinergi Foundation

Edisi.co.id - Sebagai petugas kebersihan jadi alasan Iyan Suryana untuk injakan kaki pertamanya di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sinergi Foundation pada 2018 silam. Saat itu ia berstatus karyawan outsourching yang disalurkan oleh perusahaan tempatnya bernaung.

Garis tangan Iyan perlahan berubah. Sosok yang menuntut di baliknya untuk berubah adalah Deden Iwan Sutarya, seorang supir senior Sinergi Foundation. Saat itu Deden berujar pada Iyan, bahwa ia takkan selamanya ada, oleh karenanya perlu regenerasi.

"Yan, ana moal salilana aya. Bisa gering, atawa aya halangan lain. Jadi ente kudu diajar nyupir ambulans (Yan, saya tidak akan selamanya ada. Bisa sakit, atau ada halangan lain. Jadi kamu harus belajar nyupir ambulans)," tiru Iyan ucapan Deden beberapa tahun silam itu saat bercerita pada Jumat (14/6) di kantor Sinergi Foundation, HOS Tjokroaminoto, Kota Bandung.

Sejak saat itu, Iyan yang masih berstatus karyawan outsourching, nyambil peran baik sebagai petugas kebersihan sekaligus jadi supir.

Pria kelahiran 1995 ini telah lepas dengan perusahaan outsourching. Tugas Iyan di Sinergi Foundation jadi pelayan masyarakat yang memerlukan ambulans atau mobil sehat.

Baca Juga: Duet Supian Suri dan Intan Fauzi Paket lengkap tuk Menangkan Hati Rakyat Kota Depok

"Sekarang saya di bagian Sinergi Pelayanan Masyarakat (SPM) tepatnya jadi supir jenazah atau layanan mobil sehat," terang Iyan.

Keseharian Iyan mengaspal lengkap dengan sirine membawanya bertemu banyak orang yang memerlukan bantuannya. Dari satu titik ke titik lain mobil melaju, ada rasa tersendiri yang tak ternilai materi.

"Saat lagi layanan dhuafa ada kepuasan tersendiri ketika saya bisa bantu mereka," lanjutnya.

"Banyak dari pasien yang saya layani jangankan buat berobat, buat ambulans pun gak bisa. Nah kalau udah bantu gitu tuh mereka begitu berterima kasih," tambah Iyan.

Selama menjadi supir di Sinergi Foundation ada satu hal yang ia korbankan. Ya, pengorbanan itu ia artikan waktu. Sebab kapan pun diperlukan, "si anak" Arjasari ini harus siap.

Iyan bercerita, saat Covid-19 tengah tinggi di 2020 lalu. Sudah tak terhitung entah berapa hari putaran 24 jam dihabiskannya untuk mengantar dan mencari rumah sakit.

"Resiko mungkin, ya. Waktu zaman Covid-19. Mencari rujukan kesana-sini lupa makan, minum, istirahat tuh paling diparkiran sambil nunggu pasien apakah dirawat atau nggak. Itu tuh betul-betul 24 jam non setop," cerita Iyan seraya nadanya bicaranya terdengar lirih.

"Kita harus standby. Mau jam satu, jam dua belum untuk layanan pemulasaraan jenazah," kata Iyan.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB