berita

Soal Azan Diganti Running Text, Persis: Tak Melanggar Syariat, Tapi

Kamis, 5 September 2024 | 05:34 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustaz Jeje Zaenudin - Foto: Henri Lukmanul Hakim

Edisi.co.id, Jakarta - Pimpinan Pusat Persartuan Islam (Persis) turut angkat bicara soal imbauan Azan Maghrib di Stasiun Televisi (TV) diganti oleh Running Text (teks berjalan) saat misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta pada Kamis (5/9/2024) besok.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustaz Jeje Zaenudin menilai, jika tinjauan nya dari aspek hukum fikih, mengubah atau mengganti kumandang azan di televisi menjadi running teks, tentu tidak pelanggaran hukum.

"Sebab adzan yang dikumandangkan di TV itu hanyalah rekaman suara azan, " kata Ustaz Jeje dalam keterangannya, Rabu (4/9/2024).

Baca Juga: Sesuai Surat Sekjen Kemenag ke DPR, Hasan Affandi memang Tidak ke Saudi

Ia menegaskan, syariat azan itu dikumandangkan langsung dan ditempat shalat jamaah seperti masjid dan mushalla. Jadi tidak ada kumandang azan di TV tidaklah menjadi masalah hukum syariat.


"Selama ini juga yg dikumandangkan di TV itu hanya azan magrib dan subuh," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ustaz Jeje, jika yang dijadikan alasan penghentian kumandang azan itu karena berbarengan dengan adanya acara ibadah agama lain, seperti karena ada penayangan Misa umat Katolik.

"Hal ini tentu menjadi masalah," tambah Ustaz Jeje.

Baca Juga: Dibuka Beasiswa Non-Degree bagi Santri, Kesempatan Kuliah di Berbagai Benua

Yang menjadi permasalahannya, papar dia, tentu banyak aspek. Antara lain adalah pertanyaan masyarakat, kenapa pelaksanaan Misa tidak mengambil waktu antara jam 15.30 sd 17.30 sehingga tidak bertabrakan dengan waktu azan magrib?.

"Lalu mengapa harus ditiadakan kumandang azan di semua stasion telivisi, padahal mayoritas penonton TV adalah umat Islam," ujarnya.

Belum lagi terkait dengan aspek etika dan keadaban, penghormatan atas adat budaya religi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Terkait Azan Magrib pada 5 September 2024, Ini Penjelasan Kemenag

Nah, jika sudah menyentuh aspek sensitif dari budaya keagamaan yang dianut oleh suatu bangsa, maka persoalannya menjadi besar. Sebab disana sudah ada ketersinggungan budaya.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB