Umar Badjideh: Drama Sampah
Di lain kesempatan, Ayah Vadel, Umar menyebut masalah keluarganya dengan Nikita adalah drama sampah.
"Masalah ini drama sampah," kata Umar di kantor kuasa hukumnya Razman, di Kuningan, jakarta Selatan, pada Senin, 7 Oktober 2024.
Umar mengaku berniat ingin menolong Lolly, namun justru menjadi bahan hujatan. Terlebih, laporan Nikita kepada Vadel yang dinilai terkesan mengolok-olok keluarganya.
"Mestinya berterima kasih, tapi saya nggak perlu terima kasih. Saya di sini cuman menolong anak yang terlantar, tapi saya diinjak-injak, dikorek-korek," ujarnya.
Umar bahkan tak segan menyebut ‘iblis’ atas segala hinaan dan perlakuan yang diberikan nikita kepada keluarganya.
"Balasannya seperti ini (diolok-olok) ke keluarga saya ini sudah benar manusia iblis, iblis sekali sudah," pungkasnya.
Menilik soal upaya pelaporan dari pihak keluarga Vadel, menunjukkan kemungkinan berdamaian kedua pihak semakin sulit untuk dilakukan.
Terlebih, terdapat pernyataan dari kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid terkait kemungkinan pihaknya membuka pintu maaf kepada Vadel.
Nikita Tutup Pintu Maaf
Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid mengungkapkan pihaknya tidak akan membuka pintu maaf setelah melaporkan Vadel pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
"Nikita sebagai ibu kandung, mustahil memberikan maaf dalam perkara ini. Jadi RJ (restorative justice) sesuatu yang mustahil," kata Fahmi.
Fahmi mengatakan jika salah satu pihak utamanya pelapor tidak mau memberikan maaf, maka restorative justice (perdamaian kedua pihak) tidak dapat terjadi.
"RJ sesuatu yang mustahil, selain mustahil karena tidak mungkin mengembalikan dalam keadaan (korban) seperti semula," terangnya.
Fahmi kembali menegaskan bahwa kliennya enggan untuk menempuh jalur restorative justice.