berita

Terjang Perubahan Iklim, Prabowo-Gibran Harus Berani Ciptakan Inovasi Kebijakan Energi

Rabu, 30 Oktober 2024 | 10:39 WIB
Diskusi Penyampaian Rekomendasi Energy Transition Policy Development Forum untuk Pemerintahan Baru dalam Transisi Energi di Jakarta, pada 24 Oktober 2024.

Oleh sebab itu, Prabowo dan Gibran mempertimbangkan tantangan strategis yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia, salah satunya terkait perubahan iklim.

Perubahan iklim disebut Prabowo-Gibran sebagai tantangan strategis yang dihadapi dalam 5 tahun ke depan.

Menurut penjelasannya, September 2023 adalah perubahan iklim terpanas dalam catatan sejarah bumi.

"Perubahan iklim bisa menyebabkan kekeringan dan hujan ekstrem yang menurunkan produksi pangan, meningkatkan kerawanan pangan, meningkatkan harga pangan, serta mengancam keselamatan jiwa," ungkap pernyataan dalam buku visi misi Prabowo-Gibran.

Swasembada Energi Masuk Program Prioritas Prabowo-Gibran

Dalam buku visi dan misi Prabowo-Gibran itu, Indonesia berpeluang menjadi raja energi hijau dunia melalui pengembangan produk biodiesel dan bio-avtur dari sawit.

Selain itu, dapat juga memproduksi bioetanol dari tebu dan singkong, serta energi hijau lainnya dari angin, matahari, dan panas bumi.

"Pada tahun 2029 dengan sumber daya alam yang ada, sangat optimis program biodiesel B50 dan campuran ethanol E10 akan dapat tercapai," tutup penjelasan dalam buku visi dan misi Prabowo-Gibran.

Berkaca dari hal itu, lembaga think tank di Indonesia turut menyumbang pikiran atas problem energi terbarukan dengan menggelar diskusi bertajuk ‘Memimpin Perubahan: Transisi Energi dan Emisi Nol Bersih dalam Pemerintahan Prabowo Gibran 2025-2029’ di Jakarta, pada 24 Oktober 2024.

Diskusi ini diikuti oleh Climateworks Centre, Centre for Policy Development (CPD), Institute for Essential Services Reform (IESR), Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID), International Institute for Sustainable Development (IISD), dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), yang tergabung dalam Energy Transition Policy Development (ETP) Forum.

Direktur CPD, Guntur Sutiyono membuka kegiatan diskusi ini dengan menyampaikan sejumlah rekomendasi transisi energi Indonesia untuk pemerintahan Prabowo Gibran.

“Rekomendasi ini mencakup reformasi subsidi energi agar tetap sasaran untuk daerah terisolasi dan pemisahan peran regulator operator untuk meningkatkan efisiensi dan adopsi energi bersih,” terangnya.

Berikut ini sejumlah rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai landasan strategis bagi Prabowo-Gibran untuk memimpin transisi energi yang adil dan berkelanjutan di Indonesia:

1. Reformasi subsidi energi dan peningkatan akses energi terbarukan di daerah 3T

Rekomendasi ini dilatari subsidi energi yang saat ini terbilang tidak tepat sasaran. Reformasi dengan implementasi direct-targeted subsidy sangat diperlukan agar subsidi tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB