Dalam konteks tersebut, setidaknya terdapat 3 (tiga) alasan yang mendasari pentingnya keputusan tegas dari Presiden Prabowo. Pertama, menjaga wibawa pemerintah. Ucapan Gus Miftah yang viral telah mencoreng citra pemerintah, khususnya di mata rakyat kecil yang merasa terhina. Keputusan tegas akan memperlihatkan bahwa pemerintah tidak mentolerir perilaku pejabat yang bertindak semena-mena.
Kedua, menyelaraskan nilai pemimpin dengan kebijakan. Prabowo secara konsisten menunjukkan penghormatan terhadap rakyat kecil. Jika Gus Miftah tetap dibiarkan menjabat, hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa pemerintah tidak serius dalam menegakkan nilai-nilai yang telah menjadi prinsip dasar kepemimpinan Prabowo. Ketiga, memberikan efek jera. Langkah tegas terhadap Gus Miftah akan menjadi peringatan bagi pejabat lain untuk selalu menjaga integritas dan etika dalam bertindak, baik di depan publik maupun dalam menjalankan tugas.
Baca Juga: Ditzawa Kemenag RI Apresiasi Laporan Pengelolaan ZIS Laznas Dewan Da’wah Sesuai PMA
Langkah Prabowo dalam menyikapi kasus ini akan menjadi ujian nyata bagi komitmennya terhadap prinsip-prinsip kepemimpinan yang selama ini ia gaungkan. Publik menanti keberanian "Macan Asia" untuk mengambil tindakan tegas yang tidak hanya menjaga wibawa pemerintah, tetapi juga membela martabat rakyat kecil.
Keputusan sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto, dan publik hanya bisa menunggu langkah selanjutnya. Namun, respons terhadap kasus ini akan mencerminkan sejauh mana komitmen dan penghormatan beliau terhadap masyarakat kecil, khususnya pedagang asongan atau kaki lima seperti pedagang es teh bernama Sunhaji.