2. Rencana BRICS Bikin Sistem Pembayaran Baru
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Rusia Vladimir Putin menyelenggarakan pertemuan para anggota BRICS di Rusia pada Oktober 2024 lalu.
Forum itu mempertemukan para pemimpin dari Tiongkok, India, dan negara-negara lain, sebagai bagian dari upaya Rusia untuk melawan pengaruh global Barat.
"Strategi BRICS di arena global sesuai dengan keinginan sebagian besar masyarakat global, yang disebut mayoritas global," tutur Putin sebagaimana dilansir dari Global Times dalam artikel yang tayang pada Oktober 2024 lalu.
"Pendekatan ini khususnya relevan dalam kondisi saat ini ketika perubahan yang benar-benar radikal sedang berlangsung di seluruh dunia, termasuk pembentukan dunia multipolar," tegasnya.
Forum yang diadakan di Kazan, Rusia itu melibatkan 36 negara, termasuk dihadiri oleh Menteri Luar Negeri RI, Sugiono.
Sugiono mengklaim, Indonesia percaya pada BRICS dapat mengedepankan hak pembangunan bagi negara berkembang, hingga mendukung reformasi sistem multilateral.
"Indonesia percaya BRICS dapat menjadi kekuatan pemersatu Global South," tegas Sugiono dalam kesempatan yang sama.
Terkait hal itu, baru-baru ini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam para anggota BRICS akan mendapatkan tarif perdagangan tinggi apabila menciptakan sistem pembayaran baru dan beralih dari dolar AS.
3. Kata Menko Ekonomi RI Soal Indonesia Gabung BRICS
Peluang ekonomi dan investasi serta potensi kemitraan dengan negara berkembang dunia yang semakin luas menjadi salah satu alasan penting RI bergabung dengan BRICS.
Seperti yang diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengutip penjelasan Presiden Prabowo Subianto soal Indonesia yang resmi bergabung dengan blok ekonomi BRICS.
Airlangga menyebut Prabowo menjelaskan soal BRICS saat menjamu Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba di Istana Bogor, Jawa Barat pada 11 Januari 2025 lalu.
Menurut Menko Ekonomi RI itu, Prabowo menekankan bahwa Indonesia bukan negara yang tergabung ke aliansi manapun.
Khusus dengan negara-negara yang tergabung di BRICS, Airlangga menilai Indonesia sudah menjadi mitra selama ini. Di lain sisi, kerja sama juga dilakukan dengan negara Barat.