Edisi.co.id - Pada tahun anggaran 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghadapi pemangkasan anggaran lebih dari Rp19,5 triliun.
Langkah ini merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Efisiensi anggaran ini mempengaruhi berbagai program Kemenkes, yang selama ini menjadi sektor vital untuk layanan kesehatan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Jangan Termakan Isu, Farianda Sinik, Nasir Nurdin, dan Andi Gino Tetap Ketua PWI Provinsi
Dampak Efisiensi Anggaran Kemenkes
Sebelum pemangkasan, total anggaran Kemenkes sebesar Rp105,7 triliun.
Dengan adanya pemangkasan ini, anggaran Kemenkes berkurang sekitar 18,54 persen.
Meskipun dampak ini signifikan, Kemenkes tetap menjadi kementerian yang memiliki peran penting dalam penyediaan layanan kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Efisiensi anggaran yang dilakukan mempengaruhi banyak program, salah satunya pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang direncanakan untuk diterapkan pada tahun ini.
Menkes: Beberapa Program Perlu Efisiensi
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa melalui diskusi dengan DPR, beberapa program Kemenkes perlu disesuaikan anggarannya.
“Dari diskusi dengan teman DPR, ada yang disarankan untuk efisiensi, ada yang tidak. Jadi mungkin ada beberapa realokasi yang diperlukan untuk program prioritas tersebut,” ujar Budi dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Kamis 6 Februari 2025.
Ia juga mengakui bahwa beberapa program prioritas Kemenkes tidak dapat sepenuhnya terakomodasi oleh anggaran yang tersedia, yang memerlukan penyesuaian anggaran lebih lanjut.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Program yang Terancam