Edisi.co.id - Tim Kurator PT Sritex membuka peluang penyelamatan tenaga kerja yang terkena PHK dengan menawarkan opsi penyewaan aset kepada investor.
Kurator Nurma Sadiqin menyatakan bahwa langkah ini bertujuan menjaga nilai aset perusahaan serta memungkinkan pabrik tetap beroperasi.
"Kami dari tim kurator telah membuka opsi untuk penyewaan alat berat dan aset lainnya," ujar Nurma Sadiqin saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin 3 Maret 2025.
Menurutnya, strategi ini diharapkan dapat menarik minat investor dan membuka peluang bagi para pekerja untuk kembali dipekerjakan.
Hingga saat ini, beberapa investor telah menyatakan minat mereka terhadap penyewaan aset Sritex.
"Dalam dua minggu ke depan, kami akan memutuskan siapa investor yang akan menyewa aset Sritex,” tuturnya.
“Ini menjadi harapan bagi para pekerja yang terkena PHK untuk bisa dipekerjakan kembali oleh investor baru," tambahnya.
Salah satu kemungkinan terbesar adalah adanya keterlibatan BUMN dalam penyelamatan Sritex.
Menteri BUMN Erick Thohir yang turut hadir dalam pertemuan di Istana belum mengonfirmasi secara resmi, namun spekulasi mengenai intervensi BUMN semakin kuat.
Mensesneg Prasetyo Hadi juga belum memberikan kepastian terkait sumber investor, namun ia memastikan bahwa komunikasi dengan berbagai pihak sedang berlangsung untuk mencari solusi terbaik bagi Sritex dan pekerjanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat penting dengan sejumlah menteri serta perwakilan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Rapat tersebut membahas dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang menimpa ribuan karyawan.
Dalam rapat yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, hadir Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Tim Kurator dan Koordinator Serikat Pekerja PT Sritex.