Jenis penyiksaan lain yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap anak adalah membuat mereka kelaparan. Bantuan makanan diblokade, kecuali beberapa makanan instan yang tidak bergizi. Untuk mendapatkan bantuan, anak dan perempuan Gaza harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter.
Tentara Israel juga menghancurkan sumber mata air.
"Tempat mengungsi tidak memiliki kamar mandi dan WC, menimbulkan penyakit menular sehingga angka kematian di kalangan anak-anak sangat tinggi. Bahkan kondisi yang mereka alami jauh lebih mengenaskan daripada yang bisa digambarkan," paparnya.
Karena itu, Youmna mengajak masyarakat dunia untuk memberi tekanan kepada pihak yang berwenang agar menghentikan genosida. Ia menyayangkan dunia yang diam menyaksikan kekejian Zionis Israel sehingga mereka makin menjadi-jadi karena tidak ada hukuman.
Baca Juga: Jasa Marga Tepis Isu Influencer Permadi Arya Alias Abu Janda Jadi Komisaris JMTO
"Hentikan genosida, buka gerbang perbatasan, masukkan bantuan, hentikan penyerangan. Inilah yang harus kita suarakan terus menerus. Jangan berhenti menyuarakan Gaza. Banyak yang bisa kita lakukan," seru Youmna.
Aksi solidaritas ditutup dengan doa yang dipimpin tokoh Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Ibnu Jarir. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui zoom dan disiarkan langsung di kanal youtube KPIPA, Salimah, Adara Relief Internasional, dan Formasi.