Edisi.co.id - Anak Titiek Puspa, Petty Tunjungsari menceritakan momen kebersamaan dengan sang almarhumah ibundanya yang kini telah wafat pada 10 April 2025 lalu.
Petty bercerita, Titiek Puspa adalah sosok yang suka bercanda namun juga kerap menyimpan kesedihannya sendiri.
Mendengar hal itu, pembawa acara Irfan Hakim bertanya tentang momen kesedihan terberat yang pernah dialami almarhumah Titiek Puspa kepada Petty.
"Dia itu sedih kalau lagi apa?" tanya Irfan Hakim ke Petty dalam program TV FYP Trans 7 yang dikutip pada Rabu, 16 April 2025.
Anak Titiek Puspa itu kemudian menyebut, Titiek Puspa pernah sedih saat melihat di televisi terkait banyaknya warga Indonesia yang saling bersitegang dan berseteru.
"Dia itu sedih, kalau lihat di televisi melihat warga Indonesia itu berantem," terang Petty.
Petty menceritakan Titiek Puspa saat itu pernah sakit selama satu bulan saat momen kerusuhan era reformasi tahun 1998.
Kala itu, Titiek Puspa menyendiri dan kerap bertanya-tanya tentang warga Indonesia kala itu yang saling pukul.
"Dia pernah sakit sebulan. Tahun 1998, waktu chaos era reformasi, dia bisa sakit sebulan, sampai dia menyendiri, padahal kami tidak tahu ini sakit apa," ungkap Petty.
"Karena apa? karena saking sedihnya melihat warga Indonesia berantem, itu karena saking cintanya Titiek Puspa ke Indonesia," tambahnya.
Petty menuturkan kala itu Titiek Puspa menyendiri pada sebuah perahu di laut, dan enggan menanggapi orang-orang di sekitarnya.
"Saya lihat dia menyendiri di sebuah perahu, di laut. Dia hanya diam, diajak ngomong tidak menanggapi orang lain," tutur Petty.
"Kala itu, (dia sedih) karena melihat ada orang yang dipukul-pukul, dia bertanya-tanya sebenarnya ini ada apa di Indonesia. Kalau saya menilai, memang sebegitu uniknya ibu saya," tungkasnya.***
Petty Ceritakan Titiek Puspa Pernah Sakit Sebulan Gegara Lihat Warga Indonesia 'Berantem' di TV
Deskripsi Singkat (100 minimal karakter):
Mengintip cerita anak Titiek Puspa, Petty Tunjungsari usai sang ibunda wafat di usia ke 87 tahun. Berikut ini ulasan selengkapnya.