“Program konkretnya, Jawa Barat memiliki program ‘Abdi Nagri Nganjang ka Warga’. Program ini bertujuan mendekatkan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat. Tolong siapkan Pak Sekda untuk memberikan tambahan insentif bagi laki-laki yang mau ber-KB sebesar Rp 500 ribu dari Pemprov. Sementara untuk para ibu kita siapkan bantuan sembako,” kata Dedi.
Pada paparan sebelumnya, Dedi menyampaikan rencana menjadikan kesertaan KB sebagai syarat untuk menerima bantuan sosial maupun beasiswa pendidikan. Lebih khusus lagi, menjadi peserta KB pria berupa vasektomi alias metode operasi pria (MOP).
“Nanti ada 150 ribu penerima bantuan sambungan listrik baru dari Pemprov. Syaratnya, boleh menerima bantuan sambungan baru tapi harus KB dulu. Anak-anaknya nanti ada yang beasiswa, boleh anaknya beasiswa tapi ibunya harus KB dulu. Nanti misalnya ada penerima bantuan masih usia produktif, boleh menerima bantuan tapi harus KB dulu. Nanti ada bantuan rutilahu terintegrasi provinsi dan kabupaten/kota, boleh terima bantuan tapi harus KB dulu,” tandas Dedi.
“Saya selalu menuntut orang yang saya bantu untuk KB dulu. Yang harus hari ini dikejar, yang KB harus laki-laki. Iya, Pak. Saya sudah berhasil, silakan lihat di tayangan (kanal Youtube) saya. Jangan membebani reproduksi hanya perempuan. Perempuan jangan menanggung beban reproduksi, sabab nu beukian mah salakina. Harus laki-lakinya. Kenapa harus laki-laki, karena misalnya nanti perempuannya banyak problem. Misalnya lupa minum pilnya atau lainnya,” tambah Dedi.***