berita

Mengintip Oleh-oleh Kisah Siswa dan Guru Student One Islamic School Melawat ke Sekolah Islam International Malaysia

Kamis, 8 Mei 2025 | 16:30 WIB

Edisi.co.id-Hari kelima lawatan IECS diisi dengan kunjungan ke International Islamic School Malaysia (IISM), sebuah sekolah Islam yang memiliki murid dari berbagai negara. Sekolah ini di bawah manajemen International Islamic University of Malaysia (IIUM). Kedatangan rombongan disambut hangat di aula oleh jajaran pimpinan IISM, Jumat (2/5).

"Kami sangat menyambut baik kedatangan siswa dan guru Student One Islamic School di tempat kami," demikian dikatakan Ustazah Nurhasanah, Kepala Primary IISM dalam bahasa Inggris.

Setelah penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dan penyerahan kenang-kenangan, siswa Student One naik ke panggung untuk mempersembahkan pertunjukan. Pertama menyanyikan Mars Student One dilanjutkan dengan tarian musikal.

Baca Juga: Ikuti Program IECS 2024/2025 Siswa Student One Melawat Ke Negeri Jiran

Acara berlanjut ke perkenalan antara siswa Student One dan IISM. Siswa IISM yang menyambut siswa SO berasal dari kelas 4 dan 5. Dari raut mukanya mereka berasal dari negara yang berbeda seperti Somalia, China, Filipina, Malaysia, dan beberapa siswa dari Indonesia.

Menurut Humas IISM siswa dari negara lain memang dikirim oleh orang tuanya khusus untuk bersekolah di IISM, hanya beberapa orang yang bersekolah di IISM karena orang tuanya bekerja di Malaysia. Namun karena tidak ada asrama untuk siswa SD maka beberapa orang tua menetap di sekitar sekolah untuk menemani anaknya. Seperti siswa yang berasal dari China.

Kembali ke perkenalan. Beberapa siswa dari kedua sekolah pada awalnya tampak canggung, namun setelah menyapa dan mengucapkan beberapa kata, komunikasi mereka dalam bahasa Inggris mulai berjalan. Sebagaimana diketahui, siswa IISM sepenuhnya berbahasa Inggris pada saat belajar maupun keseharian. Pada titik ini beberapa siswa SO menyadari betapa pentingnya berlatih komunikasi dengan penutur asli bahasa Inggris ketika di SO.

Setiap siswa SO diminta berkenalan dengan sedikitnya dua teman internasional. Beberapa siswa tampak bangga dengan tulisan tangan teman mancanegara di buku jurnalnya.

Setelah mendapatkan teman baru, peserta IECS diajak school tour oleh guru pemandu dari IISM. Bangunan sekolah yang cukup luas dihubungkan dengan koridor antar gedung. Perjalanan menyusuri IISM menjadi nyaman terlindungi dari sengatan sinar matahari. Rombonganpun sampai di kantin sekolah yang luas dan nyaman untuk makan siang.

Guru pembimbing SO dan siswa laki-laki bersiap melaksanakan shalat Jumat. Beberapa siswa tuan rumahpun tampak bersiap di masjid sekolah. Tidak ada kumandang adzan melalui pengeras suara luar ruangan sekalipun di area sekolah, begitupun di Kuala Lumpur secara keseluruhan. Kumandang adzan dan suara imam shalat hanya menggunakan pengeras suara dalam ruangan.

Kunjungan ke IISM merupakan kegiatan terakhir lawatan IECS. Rombonganpun bertolak ke bandara. Seperti pada pemberangkatan, penerbangan kembali ke Jakartapun dalam rombongan yang berbeda. Kloter pertama bertolak dari Bandara Subang dan rombongan kedua dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA).

Saat mengantri di depan loket beberapa penumpang lain menatap dengan heran campur kagum kepada siswa SO. Seperti halnya pertanyaan yang diutarakan pasangan suami istri penduduk lokal saat mampir makan siang di sebuah rumah makan di Dengkil Utara saat perjalanan Johor Bahru-Kuala Lumpur.

"Tahun (kelas) berape budak-budak ni?," tanya si bapak.

"Mereka kelas 4 dan 5 sekolah rendah (sekolah dasar)," jawab Mr. Opik.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB