berita

Presiden Trump Desak Hamas Terima Gencatan Senjata 60 Hari: Warga Gaza Telah Melewati Neraka

Jumat, 4 Juli 2025 | 09:08 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)



Edisi.co.id,
Washington, AS – Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, mengumumkan bahwa Israel telah setuju untuk menerima kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza. Dalam pernyataannya, Trump mendesak kelompok Hamas agar menyetujui kesepakatan tersebut, seraya menegaskan bahwa rakyat Palestina telah “melewati neraka” akibat agresi yang berlangsung sejak Oktober 2023.

Trump menyampaikan pengumuman ini pada Selasa (2/7), sehari setelah salah satu hari paling mematikan dalam konflik di Gaza, di mana lebih dari 70 warga Palestina tewas akibat serangan Israel. Sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023, total korban jiwa telah melampaui 56.000 warga Palestina dan 1.700 warga Israel.

"Warga Gaza telah melalui masa yang sangat mengerikan. Saya ingin mereka aman," kata Trump dalam pernyataan resmi. "Israel telah setuju pada syarat-syarat penting untuk menyelesaikan perang ini. Saya berharap Hamas menerima kesepakatan ini, karena tidak akan ada tawaran yang lebih baik — hanya akan menjadi lebih buruk."

Baca Juga: Legislator Usul Penyidik Berwenang Sita Aset Pelaku Pidana sebagai Bentuk Ganti Rugi Korban

Melalui unggahan di Truth Social, Trump menambahkan bahwa pertemuan "panjang dan produktif" telah dilakukan antara delegasi Amerika Serikat dan perwakilan Israel. Dalam gencatan senjata yang diusulkan, mediator dari Mesir dan Qatar akan menyampaikan dokumen final kepada Hamas.

Meski syarat-syaratnya belum diumumkan ke publik, laporan menyebutkan bahwa Hamas diminta untuk membebaskan 10 sandera Israel yang masih hidup serta menyerahkan 18 jasad dalam periode gencatan senjata. Diperkirakan masih ada sekitar 50 sandera yang tersisa di Gaza, dan separuhnya diyakini telah meninggal dunia. Jika kesepakatan damai permanen tercapai, sandera yang tersisa akan dibebaskan dalam tahap berikutnya.

Trump juga mengonfirmasi bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pekan depan untuk membahas kesepakatan ini lebih lanjut. Presiden AS juga menyebut Netanyahu “ingin mencapai perdamaian” dan menyiratkan bahwa kesepakatan dapat tercapai dalam waktu dekat. Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, diketahui telah bertemu dengan utusan Timur Tengah Trump, Steve Witkoff, untuk membahas kemungkinan negosiasi tidak langsung dengan Hamas.

Baca Juga: Gubernur Pramono Dorong Jakarta X Beauty Jadi Ajang Promosi UMKM Kecantikan dan Dongkrak Perekonomian

Di sisi lain, Trump sempat melontarkan kritik terhadap proses hukum yang menjerat Netanyahu di Israel, menyebutnya sebagai “witch hunt”. Sidang Netanyahu pekan ini ditunda dengan alasan keamanan dan diplomatik.

Perubahan fokus kebijakan luar negeri Trump terhadap Gaza muncul setelah tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran pada Juni lalu, menyusul serangan udara gabungan AS-Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Dengan melemahnya posisi Iran — sekutu utama Hamas — Presiden Trump menilai momentum ini tepat untuk menekan Hamas menerima perdamaian.

Baca Juga: KAI Daop 6 Yogyakarta Berikan Diskon Tiket 20 Persen, Dukung Pariwisata Yogyakarta dan Sukseskan Prambanan Jazz 2025

Namun demikian, meski upaya damai terus didorong, serangan Israel ke Gaza terus berlanjut. Dalam sepekan terakhir, lebih dari 100 warga Palestina tewas dalam berbagai serangan, termasuk di sebuah kafe tepi laut, sebuah sekolah pengungsi, dan lokasi distribusi bantuan yang didukung AS dan Israel. Salah satu korban termasuk seorang jurnalis foto Palestina.

Sumber : Reuters, Apnews & Timecom

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB