berita

Belajar dari Kasus Bunuh Diri IRT, Menteri PPPA dan Kepala DP3APKB Jawa Barat Ajak Warga kuatkan Komunikasi Antar Keluarga dan Tetangga

Selasa, 9 September 2025 | 09:09 WIB

 Edisi.co.id- Kepala DP3AKB Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, S.P.Dlp, M.H.Kes mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Arifah Choiri Fauzi bertakziyah ke rumah orang tua almarhumah yang meninggal akibat bunuh diri beserta kedua anaknya di Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.

Beliau menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan dan beliau juga mendoakan almarhumah beserta almarhun kedua anaknya diterima di sisi Allah SWT.

Arifah menyatakan, kasus bunuh diri ini menjadi pelajaran penting bagi kita khususnya keluarga, agar bagaimana kita terus berupaya menguatkan ketahanan keluarga dalam rumah tangga.

"Salah satu yang sangat penting dalam ketahanan keluarga itu adalah komunikasi. Sehingga dengan komunikasi, apa yang dirasakan istri maupun suami harus bisa saling dikomunikasikan, dengan memperkuat hubungan komunikasi yang baik, maka tidak akan ada hambatan untuk menyampaikan rasa atau unek-unek yang sedang dirasakan oleh istri ataupun suami, ujar Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauziah.

Dirinya melanjutkan yang Kedua, bukan hanya ketahanan keluarga, tetapi lebih dari itu bagaimana hubungan antara anggota masyarakat agar lebih saling peduli bila melihat tetangga kita ada sesuatu yang berbeda, bukan artinya kita ingin ikut campur urusan orang lain atau rumah tangga yang lain, tapi mungkin di antara para tetangga kita juga ada yang butuh perhatian, butuh ditanyakan apa ada masalah yang bisa dibantu,Dengan pertanyaan yang lebih menunjukkan kepedulian kita akan masalah yang dihadapi tetangga atau bahkan anggota keluarga kita sendiri ini, maka orang yang ditanya itu bisa merasakan ada yang peduli dengan keberadaan dan kesulitannya.

Dengan adanya kasus ini, kata Arifah, maka Kementerian PPPA terus berupaya untuk mengingatkan Kembali untuk bergandengan tangan saling menguatkan bersama-sama.

"Kita saling menguatkan masyarakat kita, memperkuat hubungan silaturahmi di antara anggota masyarakat. Ayo kita intropeksi diri kita masing-masing supaya kasus seperi ini tidak terjadi lagi," ungkap Arifah.

Menteri Arifah mengakui, tindakan preventif Kementerian PPPA sebenarnya sudah ada dengan dibukanya Call Center SAPA 129, berupa layanan pengaduan untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Tapi tidak hanya menerima laporan tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak saja. Sebetulnya hal-hal yang mungkin menjadi persoalan di keluarga atau rumah tangga itu bisa dilaporkan ke Call Center SAPA 129," kata Arifah.

Baca Juga: Presiden Prabowo Ganti dan Lantik Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih

Dalam kesempatan tersebut, Kepala DP3AKB Jawa Barat, Siska juga menegaskan pentingnya memperkuat upaya perlindungan perempuan dan anak, serta peningkatan layanan dukungan psikologis, konseling, edukasi, pemberdayaan Perempuan dan keluarga untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Kejadian ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi dan persoalan rumah tangga yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan berujung pada tindakan yang merugikan bagi anak. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya berupa kekerasan fisik, dapat pula berupa kekerasan psikis yang terkadang kurang mendapat perhatian.

“Kami menegaskan kembali bahwa anak-anak berhak hidup dalam lingkungan aman dan keluarga yang penuh kasih sayang. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat agar peduli dan empati terhadap tetangga dan lingkungan di sekitarnya yang terlihat mengalami tekanan hidup, serta mendorong mereka untuk mau berbagi atau mengakses layanan konseling/dukungan psikososial yang tersedia”.ujar Siska.

Dinas pengampu pemberdayaan dan perlindungan anak di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat memiliki layanan konseling dan edukasi keluarga yaitu PUSPAGA (pusat pembelajaran keluarga) yang dapat diakses secara gratis.

Mendampingi orang tua dalam menjalankan perannya mengasuh dan mendidik anak dengan optimal, serta mencegah kekerasan dan masalah keluarga lainnya. Untuk Puspaga Provinsi Jawa Barat, Masyarakat dapat mengakses layanan puspaga melalui nomor hotline 0856-4380-8032.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB