berita

ACPM-PKPI 2025 Yogyakarta: Kukuhkan Indonesia sebagai Pusat Psikosomatik dan Paliatif Asia

Rabu, 17 September 2025 | 10:13 WIB
ACPM-PKPI 2025: Saat Yogyakarta Menyatukan Ilmu, Budaya, dan Kemanusiaan

Edisi.co.id, Yogyakarta - Kota Yogyakarta menutup lembaran bersejarah sebagai tuan rumah Congress of Asian College of Psychosomatic Medicine (ACPM) – Perhimpunan Kedokteran Psikosomatik dan Paliatif Indonesia (PKPI) 2025. Digelar selama tiga hari, 12–14 September 2025, kongres internasional ini menghadirkan lebih dari 300 delegasi dari berbagai negara dan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat penting dalam pengembangan ilmu psikosomatik dan paliatif di Asia.

Kongres ini tidak hanya menampilkan diskusi ilmiah kelas dunia, tetapi juga menjadi forum strategis untuk kolaborasi lintas negara. Para pakar, termasuk delegasi dari Jepang, membagikan riset terbaru dan inovasi terapi, mulai dari peran gut microbiota dalam gangguan psikosomatik hingga pendekatan biopsikososial dalam praktik klinis modern.

Pada hari pertama, Kongres Nasional PKPI juga diselenggarakan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua PKPI periode 2025–2027 serta menetapkan perubahan AD/ART organisasi. Dalam kongres tersebut, ditentukan bahwa Pertemuan Ilmiah Nasional PKPI selanjutnya akan berlangsung di Kota Medan pada tahun 2027.

Baca Juga: Dinilai Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Ketum DPP Asperindo Apresiasi Kebijakan OJK Terkait Pembiayaan UMKM

Menariknya, Ketua PKPI terpilih juga ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Asian College of Psychosomatic Medicine, menjadikan Indonesia sebagai aktor utama dalam peta kepemimpinan psikosomatik di Asia.

Atmosfer pembukaan kongres sarat akan semangat kebersamaan, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa lintas keyakinan. Sambutan dari tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Prof. Chiharu Kubo (Jepang), Dr. dr. Rudi Putranto, dan perwakilan RSUP Dr. Sardjito serta Fakultas Kedokteran UGM, mempertegas pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kemanusiaan.

Agenda ilmiah ACPM-PKPI 2025 sangat padat dan multidisipliner, terdiri dari 6 simposium utama dan 4 workshop tematik. Lebih dari 140 karya riset ditampilkan dalam bentuk presentasi oral dan poster, mencakup tema-tema seperti terapi neuromodulasi, integrasi pengobatan tradisional, hingga terapi regeneratif berbasis stem cell.

Baca Juga: Kemendikdasmen Dorong Digitalisasi Pembelajaran untuk Wujudkan Kelas Interaktif

Gala Dinner & Cultural Night pada Sabtu malam menjadi salah satu highlight, di mana para delegasi disuguhi seni dan budaya khas Yogyakarta. Tarian tradisional, gamelan, dan jamuan khas menjadi bentuk nyata diplomasi budaya Indonesia yang memikat peserta dari mancanegara.

Puncak acara terjadi pada Minggu sore, saat Closing Ceremony digelar. Dalam suasana penuh haru dan kebanggaan, panitia menutup kongres dengan deklarasi komitmen kolaborasi global dalam bidang psikosomatik dan paliatif. Penghargaan karya ilmiah terbaik turut diberikan kepada peneliti terpilih sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk generasi ilmuwan selanjutnya.

Panitia menyatakan bahwa ACPM-PKPI 2025 menjadi tonggak sejarah penting dalam perjalanan dunia medis Asia. Kolaborasi lintas negara, inovasi terapi baru, serta penguatan jejaring akademik menjadi warisan nyata dari kongres ini, yang membuktikan bahwa Indonesia tak hanya mampu menjadi tuan rumah yang baik, tetapi juga kontributor penting dalam percaturan ilmu kedokteran global.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Dorong Pembiayaan UMKM yang Cepat, Murah dan Mudah

“ACPM-PKPI 2025 menandai masa depan kedokteran modern, di mana ilmu, budaya, dan empati berpadu untuk kemanusiaan,” ujar salah satu panitia di akhir acara.

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB