Edisi.co.id, Jakarta - Indonesia resmi dikukuhkan sebagai Pusat Psikosomatik dan Paliatif Asia dalam ajang Asia Conference on Psychosomatic Medicine and Palliative Knowledge Practice Integration (ACPM-PKPI) 2025 yang digelar di Yogyakarta. Acara bergengsi ini dihadiri lebih dari 300 delegasi internasional dan menandai peran strategis Indonesia dalam pengembangan layanan kesehatan jiwa dan paliatif di kawasan Asia.
Menanggapi pengukuhan ini, dokter spesialis penyakit dalam bidang psikosomatik dari Rumah Sakit dr. Kariadi, Semarang, Dr. Yanuar Ardani, menyampaikan rasa bangganya.
Peraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena mampu menyelesaikan studinya hanya dalam kurun waktu 21 bulan 19 hari dengan IPK summa cumlaude 4.00, menilai, capaian ini sebagai langkah penting bagi kemajuan dunia medis di tanah air.
Baca Juga: Autokritik Menperin: Transformasi Digital dan Ekosistem Inovasi Sektor Industri Masih Lambat
“Saya bangga Indonesia dipercaya sebagai pusat psikosomatik dan paliatif Asia. Ini pengakuan yang luar biasa atas potensi bangsa dalam mengembangkan ilmu, riset, dan pelayanan di bidang tersebut,” ujar Dr. Yanuar kepada edisi.co.id, Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan, Indonesia memiliki modal besar, baik dari sisi jumlah penduduk maupun keragaman kasus kesehatan yang muncul di masyarakat, yang bisa menjadi sumber penting bagi pengembangan riset dan pelayanan medis berkelanjutan.
Untuk mendukung posisi strategis ini, Yanuar menekankan perlunya beberapa langkah konkret, seperti:Menambah jumlah dokter spesialis psikosomatik dan paliatif,
- Dukungan kebijakan pemerintah dan pemangku kepentingan,
- Penguatan riset berkelanjutan, dan
- Peningkatan edukasi kepada masyarakat agar lebih memahami pentingnya layanan kesehatan mental dan paliatif.
Baca Juga: Dorong Inovasi Digital, Humas DPP Asperindo Gelar Rapat Bahas Penguatan Media Sosial
“Harapannya, ke depan, masyarakat Indonesia dapat memperoleh akses yang mudah dan merata terhadap pelayanan psikosomatik dan paliatif, tanpa harus menunggu sampai kondisi kritis,” jelas Dr. Yanuar.
Menutup pernyataannya, ia menegaskan, pengukuhan ini diharapkan menjadi pendorong besar dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di tanah air, khususnya di bidang psikosomatik dan paliatif.