berita

Lansia Produktif: Rahasia Panjang Umur Masyarakat Indonesia

Selasa, 23 September 2025 | 14:26 WIB

edisi.co.id – Usia harapan hidup masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan yang patut disyukuri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, angka harapan hidup masyarakat Indonesia mencapai 73,7 tahun. Pemerintah menargetkan bahwa pada 2045—ketika Indonesia memasuki usia 100 tahun kemerdekaan—angka itu bisa meningkat menjadi 75 tahun.

Namun, perjalanan menuju target tersebut tidak sepenuhnya mudah. Ada tantangan besar yang datang dari gaya hidup generasi muda yang cenderung tidak sehat. Konsumsi makanan cepat saji, minim aktivitas fisik, hingga kebiasaan merokok dan minum alkohol, berpotensi mengurangi capaian peningkatan usia harapan hidup.

Di tengah tantangan itu, kelompok lanjut usia (lansia) justru menghadirkan inspirasi. Mereka yang tetap aktif berkarya membuktikan bahwa usia senja bukanlah titik akhir, melainkan fase baru untuk hidup sehat, produktif, dan bermakna.

Baca Juga: Dari Perang Dunia II ke Konflik Iran-Israel: Evolusi Strategi Militer Dunia

Lansia dan Konsep Lansia Produktif

Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 1998, lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Sementara itu, kelompok pra-lansia berada pada rentang usia 45 hingga 59 tahun. Meski sering kali dipandang sebagai kelompok rentan, pada kenyataannya banyak lansia yang tetap aktif dan berperan penting dalam keluarga maupun masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkenalkan konsep Active Ageing, yaitu upaya agar seseorang tetap sehat, mandiri, dan terlibat aktif dalam kegiatan sosial meskipun telah memasuki usia lanjut. Konsep ini sangat sejalan dengan gagasan “lansia produktif” yang berkembang di Indonesia: lansia yang tidak hanya menikmati masa tua dengan tenang, tetapi juga terus berkontribusi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.

Tantangan Gaya Hidup Generasi Muda

Kontras dengan lansia produktif, sebagian generasi muda menghadapi tantangan kesehatan yang mengkhawatirkan. Data Kementerian Kesehatan (2022) menunjukkan masih ada perilaku berisiko di kalangan remaja, seperti merokok, konsumsi alkohol, hingga penggunaan narkoba.

Selain itu, tren kurang olahraga dan tingginya konsumsi makanan instan menambah risiko terkena penyakit tidak menular (PTM). Secara global, WHO (2020) mencatat bahwa 74% kematian di dunia disebabkan oleh PTM seperti jantung, diabetes, kanker, dan hipertensi.

Jika pola hidup tidak berubah, target Indonesia untuk meningkatkan usia harapan hidup bisa terhambat. Karena itu, kehadiran lansia produktif yang menjalani hidup sehat dan aktif perlu dijadikan teladan bagi generasi muda.

Inspirasi Lansia Produktif di Bogor

Kisah nyata lansia produktif bisa ditemukan di banyak daerah, salah satunya di Bogor. Di kota ini, terdapat komunitas Bundo Kanduang Berbudaya dan Berkesenian (BKBB) yang beranggotakan perempuan berusia 40 hingga 70 tahun.

Mereka aktif dalam kegiatan seni dan budaya, mulai dari menjadi juri lomba fashion show, menari, hingga tampil dalam paduan suara pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Aktivitas tersebut bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan fisik dan mental para anggotanya.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB