berita

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat Gaungkan Integritas dan Sekolah Aman Bebas Kekerasan

Selasa, 30 September 2025 | 07:59 WIB
Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat - Foto: Henry Lukmanul Hakim

Edisi.co.id, Tasikmalaya - Lebih dari seribu guru dan siswa dari 25 provinsi di Indonesia mengikuti kegiatan Internalisasi Penanaman Nilai-Nilai Integritas serta Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Inspektorat Jenderal (Itjen), bekerja sama dengan Komisi X DPR RI dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikdasmen. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, dengan 90 peserta hadir langsung di Tasikmalaya, Sabtu (27/9/2025)

Sementara ribuan lainnya bergabung secara daring dari berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis Kemendikdasmen dalam memperkuat nilai-nilai integritas dan menciptakan lingkungan belajar yang aman serta bebas dari kekerasan di seluruh satuan pendidikan.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, dalam sambutannya menekankan pentingnya integritas sebagai fondasi pendidikan.

Baca Juga: Indonesia–Kirgizstan Jalin Kerja Sama Pengembangan Industri Halal

“Integritas adalah lebih dari sekadar kepatuhan terhadap aturan; ini adalah soal keteladanan. Guru yang jujur dan konsisten adalah buku pelajaran terbaik bagi siswa,” ujar Atip dalam keterangan persnya.

Menurutnya, sehebat apa pun regulasi yang dibuat, tanpa keteladanan dan good faith, pelanggaran akan tetap terjadi. Oleh karena itu, pendidikan karakter menjadi aspek krusial, dimulai dari pembiasaan nilai-nilai kejujuran, akuntabilitas, dan tanggung jawab sejak dini.

Senada dengan itu, Inspektur Jenderal Kemendikdasmen, Faisal Syahrul, menyoroti pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menciptakan sekolah sebagai zona aman tanpa kekerasan. “Pencegahan kekerasan sama pentingnya dengan pencegahan korupsi. Sekolah harus menjadi tempat yang mendukung tumbuh kembang anak secara utuh,” katanya.

Baca Juga: Ketua PD PERSIS Kota Tangerang Ustaz Budiman Ajak Amilin Gerai LAZ Jalankan Tugas dengan Amanah: Pahala Setara Jihad

Faisal menambahkan, pelibatan orang tua, masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga terkait sangat diperlukan agar budaya integritas dan nol kekerasan benar-benar dapat diwujudkan secara berkelanjutan.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, yang hadir sebagai pembicara utama, menggarisbawahi pentingnya penguatan tata kelola sekolah serta pengawasan penggunaan anggaran pendidikan. Ia menegaskan bahwa setiap rupiah dari dana negara, seperti Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), harus digunakan secara transparan dan tepat sasaran.

“Literasi anggaran harus menjangkau hingga ke sekolah dan masyarakat. Memahami alur APBN/APBD termasuk porsi 20% untuk pendidikan akan memperkuat partisipasi publik dalam pengawasan,” tegasnya.

Ferdiansyah juga menyampaikan bahwa nilai-nilai integritas dapat dibiasakan melalui sembilan komponen sederhana, yaitu: jujur, disiplin, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, adil, mandiri, dan kerja keras.

Baca Juga: Indonesia–Kirgizstan Jalin Kerja Sama Pengembangan Industri Halal

Tak hanya sebagai forum diskusi, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penguatan komitmen bersama antara guru, siswa, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk menjadi teladan integritas dalam kehidupan sehari-hari. Melalui langkah kecil seperti menolak gratifikasi, menjunjung kejujuran, serta menumbuhkan sikap saling menghargai, sekolah diharapkan menjadi ruang aman, ramah, dan berkarakter.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB