Kalimat itu singkat, namun menggambarkan kerinduan mendalam yang tengah dirasakan keluarga.
Sejak penahanan Nadiem pada 4 September 2025 lalu, Franka mengakui rutinitas keluarganya berubah drastis. Sosok ayah yang biasa hadir di tengah anak-anaknya kini hanya bisa mereka bayangkan melalui cerita dan doa.
Meski berat, Franka meyakini anak-anaknya memahami bahwa sang ayah sedang berjuang di jalur hukum demi memperjuangkan kebenaran.
“Saya mewakili keluarga dan keempat anak saya, bersyukur hari ini bisa mengikuti sidang praperadilan,” tukasnya.***