“Saya kaget sih kemarin tiba-tiba dapat berita cucunya Prof. Mahfud terkena keracunan juga, kan harusnya orang mampu ya, bukan menjadi prioritas penerima MBG,” tuturnya.
Mahfud MD sendiri mengungkapkan bahwa cucu keponakannya mengalami keracunan dari MBG yang ada di sekolahnya di Yogyakarta.
Menurut pengakuannya, ada 8 orang di kelas cucunya yang mengalami muntah usai menyantap makanan dari MBG.
Presiden Prabowo: Program MBG untuk Anak-anak Indonesia
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengklaim bahwa pelaksanaan MBG dilakukan dari uang negara yang berhasil diselamatkan dari berbagai tindakan korupsi selama dirinya memimpin.
“Inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat anak dan ibu-ibu hamil, tiap hari menerima makanan,” ujar Prabowo saat hadir di Munas PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada 29 September 2025.
“Ada kekurangan, iya. Ada keracunan makan, iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen. Ini tidak membuat kita puas, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia,” terangnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengakui ada kekurangan dalam pelaksanaan MBG, namun memiliki manfaat yang besar.
“Banyak elite Indonesia tidak menduga bahwa anak-anak kita, rakyat kita, makan nasi pakai garam. Ini kita buktikan bahwa kita bisa memberi sesuatu, memberi bantuan, memberi apa yang mereka butuh,” imbuhnya.
“Aprgram MBG ini jadi program strategis, jadi sesuatu yang di luar ekspektasi kita ternyata dengan makan bergizi ini bisa menciptakan lapangan (kerja), di awal tahun depan, Januari-Februari 1,5 ju7ta lapangan kerja baru,” tandasnya.***