berita

Gelombang Protes Santri ke Atalia Praratya Ihwal Bantuan ke Ponpes Al Khoziny: Sebut APBN Bukan Hadiah

Rabu, 15 Oktober 2025 | 10:48 WIB
Massa dari Forum Santri Nusantara Bandung Raya menggelar aksi di depan rumah Anggota Komisi VIII DPR, Atalia Praratya di kawasan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Edisi.co.id - Massa dari Forum Santri Nusantara Bandung Raya menggelar aksi di depan rumah Anggota Komisi VIII DPR, Atalia Praratya di kawasan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Diketahui, mereka menuntut Atalia dipecat dari jabatannya setelah menilai pernyataannya soal penggunaan APBN untuk membangun kembali Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, bersifat tidak sensitif dan menyinggung komunitas santri.

Aksi itu berlangsung dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Spanduk dan poster bertuliskan kecaman terhadap pernyataan Atalia tampak dibentangkan para santri.

Seorang orator di tengah orasi itu menyuarakan, pernyataan politikus Partai Golkar itu mencederai empati publik terhadap para korban musibah di pesantren.

“Kami menyampaikan duka mendalam atas musibah di Pondok Pesantren Al Khoziny yang menelan korban jiwa para santri," tutur orator di depan rumah keluarga Ridwan Kamil.

"Namun kami juga menyesalkan pernyataan Ibu Atalia yang menyoroti rencana penggunaan APBN untuk membangun kembali pesantren tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga: Muhammadiyah Serukan Dialog dan Kedamaian di Tengah Aksi Massa, Minta Elit Politik dan Aparat Introspeksi

Massa menegaskan, negara berkewajiban membiayai pendidikan agama sebagai bagian dari amanat konstitusi.

Perihal itu, mereka menuding Atalia gagal memahami peran negara terhadap lembaga keagamaan dan menciptakan stigma terhadap pesantren.

“Penggunaan APBN bukanlah hadiah, tetapi tanggung jawab negara terhadap warga yang menjadi korban bencana,” tegas sang orator aksi.

Lantas, apa saja fakta-fakta di balik aksi santri di kediaman Atalia? Berikut ulasannya.

Solidaritas Santri untuk Al Khoziny

Koordinator aksi, Riki Ramdan Fadila menjelaskan gerakan ini muncul dari rasa solidaritas dan keresahan para santri terhadap pandangan yang dinilai merugikan dunia pesantren.

Riki menilai, pernyataan Atalia telah membentuk opini negatif yang berpotensi merusak citra lembaga keagamaan.

“Aksi hari ini adalah bentuk solidaritas terhadap Pesantren Al Khoziny yang sedang dipertaruhkan legalitasnya oleh negara," ucap Riki kepada awak media dalam kesempatan yang sama.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB