Hal tersebut menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dari berbagai pihak. Berikut sejumlah kasus serupa di antaranya:
1. Rapuhnya Wahana di Tulungagung saat Diterpa Angin
Pada awal tahun 2024, sebuah wahana besar bernama Asia Eropa Park di Tulungagung, Jawa Timur, porak poranda diterjang angin kencang.
Peristiwa itu terjadi pada 3 Januari 2024, kala itu, wahana yang hancur memperlihatkan rapuhnya konstruksi yang dibangun dari bahan ringan.
Pihak kepolisian setempat menyebutkan, terpaan angin yang berlangsung singkat itu menghancurkan wahana yang baru berdiri lima bulan itu.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kendati demikian, hal tersebut menunjukkan faktor cuaca pun bisa menjadi ancaman serius jika pengelola mengabaikan kekuatan konstruksi.
Dalam banyak kasus, izin operasional wahana pasar malam masih diberikan tanpa audit teknis menyeluruh terhadap keamanan struktur.
2. Wahana di Banyuwangi Ambruk saat Libur Natal
Kecelakaan berikutnya terjadi di Banyuwangi Night Amazing, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, pada 25 Desember 2023.
Salah satu wahana anak ambruk di tengah keramaian pengunjung yang sedang menikmati libur Natal. Tiga orang terluka, dua di antaranya pengunjung dan satu operator.
Kanit Reskrim Polsek Genteng, Ipda Agus Purnomo sempat mengatakan pihaknya langsung menutup lokasi dan melakukan penyelidikan.
“Kami mengimbau agar pengelola lebih berhati-hati dan selalu mengecek wahana bermain sebelum menerima pengunjung,” ujar Agus dalam keterangannya, pada Desember 2023 lalu.
Imbauan itu menjadi pengingat, namun sering kali tak diikuti dengan sistem inspeksi secara berkala.
3. Ontang-anting Ambruk di Semarang
Pada 3 Juni 2022 lalu, wahana ontang-anting ambruk ketika sedang beroperasi di Lapangan Jolotundo, Semarang.