Wahana yang dinaiki anak-anak sekolah dasar itu tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan membuat seorang anak berusia 10 tahun terluka di kaki.
Kepolisian setempat kala itu menyimpulkan struktur rangka wahana tidak memenuhi standar keamanan.
Di sisi lain, sanksi yang diberikan kepada pengelola bersifat administratif tanpa tindak lanjut perbaikan sistemik. Akibatnya, kasus serupa terus berulang di tempat lain.
Pelajaran dari Deretan Tragedi
Berulangnya insiden di berbagai daerah menunjukkan sistem keamanan wahana permainan di Indonesia masih jauh dari kata ideal.
Tak hanya di taman bermain besar, tetapi juga di pasar malam rakyat yang ramai setiap akhir pekan.
Di sisi lain, warga juga membutuhkan jaminan wahana yang mereka datangi aman, sementara pengelola wajib memastikan semua peralatan terjamin keamanannya saat dimainkan.***
Artikel Terkait
Prabowo: Bangsa Indonesia Terlalu Baik hingga Mudah Dibohongi, Pemimpin Tak Boleh Lugu
IFG dan Bahana TCW Dorong Tata Kelola Investasi Asuransi Berbasis Risiko Lewat CFO Forum AAUI 2025
Kemelut Kereta Cepat Whoosh: Mahfud MD Sebut KPK Aneh hingga Persilakan Lembaga Antirasuah Panggil Dirinya
Timothy Anugerah dan Skandal Perundungan di UNUD, Cerminkan Bullying Bukan Sekedar Pelanggaran Etika
Akar Masalah Proyek Kereta Cepat Whoosh, Pengamat Bongkar soal Pindah Tangan DARI BUMN ke Investor China